Ketika hubungan dipenuhi dengan kritik, amarah, atau perilaku pasif-agresif, besar kemungkinan cinta dalam hubungan tersebut sudah berkurang.
Dalam hubungan yang sehat, keintiman fisik adalah bentuk cinta tulus, bukan alat untuk mengontrol atau memanipulasi pasangan.
Jika salah satu pihak menggunakan keintiman sebagai "senjata" untuk mendapatkan sesuatu, ini adalah tanda hubungan tidak lagi sehat.
Baca Juga: Mengenal Lavender Marriage, Pernikahan Tanpa Cinta karena Orientasi Seksual
Jika kehadiran pasangan justru membuat merasa lelah atau stres, dan kamu lebih bahagia saat sendirian, ini adalah tanda kuat, bahwa hubungan kamu sedang bermasalah.
Di masa lalu, pasangan mungkin menjadi tempat pertama kamu berbagi cerita. Akan tetapi, jika sekarang kamu atau pasangan sudah tidak tertarik untuk berbicara atau curhat satu sama lain, hubungan kamu mungkin sedang kehilangan ikatan emosional.
Pernahkah kamu berpikir, “Kenapa dulu aku menikah dengannya?” Jika perasaan ini muncul, mungkin ini adalah tanda, bahwa cinta dalam hubungan kamu sudah benar-benar hilang.
Ketika komunikasi mulai macet dan pasangan enggan membahas masalah yang ada, hubungan bisa terasa seperti jalan buntu.
Menolak bicara atau memberikan perlakuan "diam" sering menjadi tanda, bahwa cinta sudah tidak ada.
Jika kamu atau pasangan sering berpikir atau bahkan mengancam untuk bercerai, itu adalah tanda besar, bahwa hubungan bukan hanya kehilangan cinta, tetapi juga komitmen.
Menyadari tanda-tanda cinta yang memudar, adalah cara pertama untuk memahami kondisi hubungan kamu.
Jika kamu merasa masih ada harapan, cobalah untuk berkomunikasi lebih baik dengan pasangan dan cari solusi bersama.
Namun, jika sebaliknya, mencari bantuan profesional atau mempertimbangkan masa depan kamu dengan pasangan adalah cara terbaik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com