Elon Musk mengenakan batik Bomba.
INDOZONE.ID - Penampilan Elon Musk saat menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali pada Minggu (19/5/2024) menjadi sorotan publik.
Pasalnya, CEO SpaceX dan Tesla itu hadir dengan mengenakan batik Bomba. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan intelektual Sulteng, khususnya batik Bomba, sudah mendunia.
Elon Musk hadir dengan mengenakan batik Bomba yang merupakan motif batik khas tenun Donggala, salah satu kabupaten di Provinsi Sulteng.
Dia terlihat mengenakan batik berwarna hijau dengan motif Bomba. Batik ini sebelumnya juga pernah dikenakan Elon Musk saat B20 Summit di Bali pada November 2022 lalu.
Baca Juga: 5 Alasan Gen Z Gak Mau Pakai Batik, Mulai dari Hanya Buat Kondangan hingga Mager
Motif batik ini memiliki makna filosofis yang mendalam dengan melambangkan kekuatan, keberanian, dan semangat juang masyarakat Kabupaten Donggala.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) Hermasyah Siregar menilai, hal ini menunjukkan bahwa kekayaan intelektual asal Provinsi Sulteng mulai mendunia dan dikenal di kancah internasional, khususnya batik Bomba.
"Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi KI (kekayaan intelektual) dan meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkenalkan KI Sulteng ke dunia internasional," kata Hermasnyah Siregar seperti dilansir Antara, Selasa (21/5/2024).
Baca Juga: Taeyong NCT Kenakan Batik Seharga Rp18 juta Pemberian dari Istri Menko Perekonomian Indonesia
Dia berharap dengan penampilan Elon Musk menggunakan batik Bomba, menjadi momentum untuk memperkenalkan batik khas Donggala ini di kancah internasional dan meningkatkan popularitas batik tersebut.
Selain itu, dia berharap momentum ini dapat menjadi peluang bagi para perajin batik di Donggala untuk meningkatkan omzet penjualan dan meningkatkan ekonomi perajin lokal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara