TOkoph wanita yang menjadi influencer jaman dulu. (Istimewa)
INDOZONE.ID - Influencer dikenal sebagai seseorang yang memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain baik keputusan maupun perilaku. Influencer pada masa modern ini eksis melalui platform media sosial, blog, hingga kanal digital lainnya.
Influencer memiliki pengikut yang relatif banyak, mereka biasanya fokus pada bidangtertentu seperti pendidikan, kecantikan, kesehatan, teknologi, gaya hidup, sosial, politik, budaya dan lainnya.
Pada saat ini kita menganggap influencer sebagai orang dengan jutaan pengikut di Instagram atau TikTok. Akan tetapi, pada sebelum abad ke-21 dimana belum ada media sosial, para trendsetter telah menginspirasi gaya, penampilan, dan mode yang mempengaruhi ratusan hingga ribuan orang untuk mengikutinya.
Siapa saja influencer tersebut? Berikut Indozone rangkum 5 tokoh influencer pada sebelum abad ke-21 yang memberikan pengaruh sepanjang sejarah.
Baca Juga: Ikuti Ritual Cleopatra, Oleskan Susu Murni ke Wajah Jadi Rahasia Kecantikan Song Hye Kyo
Amelia Blooomer merupakan seorang jurnalis, reformis sosial, dan pendukung hak-hak perempuan di Amerika Serikat. Ia hidup pada abad ke-19 (1818-1894).
Amelia Bloomer dikenal sebagai The Lily karena menjadi editor dan penerbit surat kabar pertama yang didedikasikan kepada Wanita di Amerika Serikat. Surat kabar tersebut diterbitkan dari tahun 1849 hingga tahun 1853 dirumahnya, New York. Surat kabar ini membahas isu-isu Pendidikan, kesetaraan gender, dan Gerakan temperance yang merupakan Gerakan sosial antialkohol.
Pada awalnya The Lily berfokus pada Gerakan antialkohol yang kemudian merambah pada isu aktivis hak-hak Wanita. Pada tahun 1853 Bloomer telah menjadi advokat yang secara lantang menyuarakan hak-hak perempuan terutama dalam konvensi pakaian serta reformasi busana.
Selain itu, Amelia Bloomer juga dikenal sebagai tokoh utama atas popularitas rok pendek yang dipadukan dengan celana longgar yang dikenal populer dengan nama “Bloomers”.
Tokoh wanita yang menjadi influencer jaman dulu. (Istimewa)
Meskipun ia bukan pencipta pertama rok ini, dukungan yang ia diberikan sebagai edukasi kepada perempuan Amerikadalam memandang diri mereka sendiri dalam berpakaian. Pakaian Bloomer memberikan banyak kebebasan gerak dan kebanyaman dibandingkan pakaian yang ketat seperti korset dan rok panjang.
Ratu Elizabeth I memulai tren memakai riasan. Tren ini berangkat dari adanya wabah cacar pada abad ke-16 yang menyerang penduduk hingga keluarga kerajaan. Pada tahun 1562 Ratu Elizbeth I terkena cacar yang meninggalkan bekas luka.
Baca Juga: Suka Duka Mbiew Jadi Influencer Beauty dan Skincare: Laki atau Perempuan Harus Jaga Penampilan Fisik
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Britannica