Ilustrasi cek gula darah. (Freepik)
INDOZONE.ID - Pengecekan gula darah secara mandiri bagi penderita diabetes selama puasa dinilai sangat penting. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Rumah Sakit Fatmawati, Marina Epriliawati.
Pengecekan itu dinilai penting karena adanya perubahan pola hidup selama bulan puasa, yang kemudian mempengaruhi gula darah.
"Sarannya dilakukan mandiri, karena kalau ke rumah sakit kan cuma sekali sebulan ya, biasanya ya gitu. Tapi, kalau dilakukan secara mandiri itu lebih fleksibel waktunya dan bisa lebih sering, dan itu kita bisa mendapatkan gambaran keamanan pasien berpuasa," kata Marina dalam talkshow Pentingnya Memantau Gula Darah selama Berpuasa, Rabu (20/3/2024).
Adapun pola hidup yang berubah selama puasa ialah jadwal makan dan kegiatan fisik, yang dapat membuat gula darah berubah.
Baca Juga: 4 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes dan Tekanan Darah Tinggi
Umumnya kata Marina, target gula darah pada pasien diabetes yaitu 80-130 sebelum makan, dan di bawah 180 setelah makan. Namun, target tersebut dapat disesuaikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.
Marina menjelaskan, dengan mencatat kadar gula darah, pasien bisa mengevaluasi dan menyesuaikan gaya hidup selama puasa, seperti dalam hal makan, aktivitas fisik, hingga obat-obatan yang dikonsumsi.
Jika mengandalkan pengecekan di rumah sakit, kata Marina, maka kadar gula darah di hari lain tidak akan tercatat.
Pencatatan kadar gula darah yang terstruktur, dapat membantu dokter mengevaluasi keadaannya untuk menyesuaikan dosis pengobatan.
"Untuk pemeriksaan gula darah mandiri itu harus dilakukan secara terstruktur, salah satunya adalah dengan mencatat," sambungnya.
Baca Juga: Indikasi dan Ciri-Ciri Kamu Terkena Diabetes Tipe 2, Kenali Ciri dan Penyebabnya!
Adapun hal yang dapat dicatat seperti tanggal, jam, aktivitas fisik, porsi makan, serta jenis makanannya, baik itu nasi, lauk, maupun makanan ringan.
Kemudian, waktu yang direkomendasikan untuk pengecekan ada tujuh, yakni sebelum sahur, dua jam setelah sahur, jam 12 siang.
Lalu sore sekitar jam tiga atau empat, sebelum berbuka puasa, setelah berbuka puasa, dan saat pasien merasa tidak nyaman.
Marina mengingatkan, tidak semuanya perlu dilakukan. Pemeriksaan tergantung pada kondisi pasien, sehingga perlu konsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara