INDOZONE.ID - Lonjakan kasus Demam Berdarah (DBD), berikut angka kematiannya terus melonjak setiap awal tahun. Bahkan angkanya lebih besar dibanding awal tahun sebelumnya.
Faktor perubahan iklim, kelembaban, suhu, membuat nyamuk aides agepty berkembang biak hingga menyebabkan banyak orang terjangkit.
Dalam pemaparan Dr. Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, kasus penderita dan kematian akibat DBD selalu meningkat di awal tahun. Namun di awal tahun 2024, jumlah kasus dan angka kematian lebih tinggi dibanding 2022 dan 2023.
"Di Indonesia tahun 2023, jumlah kumulatif kasus dengue di Indonesia 114,770 kasus dan kematian 894 kematian, dimana untuk kasus kematian 2023, kita bisa lebih rendah sekitar 30 persen. Namun pada tahun 2024, sampai minggu ke 11, jumlah kasusnya sudah 35,556 kasus dan ada 290 kasus kematian," jelas Dr. Imran Pambudi dalam acraa buka puasa bersama bersama Takeda di kawasan Kuningan, Jakarta selatan, Kamis (21/3/2024).
Pihak pemerintah sendiri merasa masih banyak masyarakat yang kurang pengetahuan akan deteksi dini hingga pemberantasan sarang nyamuk.
Baca Juga: Waduh! Kasus DBD di Indonesia Meningkat 2 Kali Lipat, Ini Penyebab hingga Upaya Pencegahannya
"Tantangan yang kita hadapi yang pertama, masih belum optimalnya penggetahuan masyarakat tentang tanda gejala dbd dini. Dan budaya pemberantasan sarang nyamuk yang masih belum optimal," katanya.
Untuk itu, sebuah program kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD diluncurkan sebagai bagian dari upaya bersama Kementerian Kesehatan dan Takeda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang DBD dan tindakan pencegahan, termasuk edukasi tentang inovasi pencegahan seperti Wolbachia dan vaksinasi.
Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia.
"Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD," katanya.
Baca Juga: 5 Langkah Cegah Demam Berdarah, Penyakit yang Kerap Muncul di Musim Penghujan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung