Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, selada, atau kale, merupakan sumber nutrisi yang penting dalam pola makan sehat.
Namun, perlu diingat bahwa sayuran ini juga rentan terhadap kontaminasi oleh bakteri seperti E. coli jika tidak disimpan atau diolah dengan benar.
Bakteri E. coli dapat hadir di tanah atau air yang digunakan untuk pertanian sayuran.
Jika sayuran tidak dicuci dengan benar sebelum dikonsumsi, bakteri ini dapat tetap menempel pada permukaan sayuran dan menyebabkan risiko infeksi jika dimakan mentah atau kurang dimasak.
Selain itu, penyimpanan sayuran dalam kondisi yang tidak sesuai, seperti suhu yang terlalu hangat atau kelembaban yang tinggi, dapat mempercepat pertumbuhan bakteri ini.
Sebelum mengonsumsi sayuran berdaun hijau, sangat penting untuk mencucinya dengan bersih di bawah air yang mengalir.
Gunakan sikat sayuran atau tangan untuk membersihkan permukaan daun dan pastikan untuk membuang bagian yang tampak layu atau terkontaminasi.
Setelah dicuci, sayuran sebaiknya disimpan dalam wadah yang bersih dan dikeringkan dengan handuk dapur atau alat pengering sayuran sebelum disimpan di lemari es.
Dengan cara ini, kita dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri pada sayuran berdaun hijau dan menjaga kesehatan kita saat mengonsumsinya.
Pastikan untuk selalu memperhatikan kebersihan dan keamanan saat mempersiapkan dan menyimpan sayuran, sehingga kita dapat menikmati manfaat gizi dari sayuran tanpa khawatir akan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Buah-buahan segar rentan terkontaminasi oleh bakteri dan jamur jika tidak disimpan dengan benar. Kulit buah yang tergores atau terluka dapat menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme berbahaya.
Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan kondisi kulit buah saat membeli dan pastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan yang mencolok.
Selain itu, beberapa buah seperti pisang dan apel dapat menghasilkan gas etilen yang mempercepat proses pematangan buah-buahan lain di sekitarnya.
Hal ini dapat menyebabkan buah-buahan lain menjadi lebih cepat matang dan akhirnya membusuk.
Untuk menghindari hal ini, pisahkan buah-buahan yang menghasilkan gas etilen dengan yang lainnya saat penyimpanan.
Saat menyimpan buah-buahan segar, pastikan untuk memperhatikan suhu dan kelembaban lingkungan penyimpanan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloam Hospital