Ilustrasi seseorang yang mengalami stress. (freepik/drobotdean)
Stres atau kecemasan dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan perubahan dalam pola buang air besar.
Gejala mencret air dapat bervariasi, tetapi yang umum termasuk:
- Tinja Cair: Tinja yang encer dan sering, mungkin disertai dengan kram perut.
- Perut Kembung: Sensasi perut kembung atau tidak nyaman.
- Dehidrasi : Jika diare berlangsung lama, bisa menyebabkan dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering, haus yang berlebihan, atau urine gelap.
- Turunnya Berat Badan: Kehilangan berat badan yang tidak disengaja bisa menjadi tanda bahwa tubuh kehilangan cairan dan nutrisi penting.
Pengobatan mencret air tergantung pada penyebabnya, tetapi beberapa langkah umum yang dapat membantu meredakan gejala termasuk:
Penting untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dengan minum banyak air, larutan elektrolit, atau minuman rehidrasi oral.
Konsumsi makanan ringan dan mudah dicerna seperti nasi putih, roti tawar, atau sup ayam, bisa membantu meredakan iritasi pada saluran pencernaan.
Hindari makanan yang dapat memperparah diare, seperti makanan berlemak, pedas, atau yang mengandung kafein.
Baca Juga: Daun Jambu Biji: Pengobatan Alami yang Efektif Mengatasi Diare
Jika diare sangat mengganggu, dokter mungkin meresepkan obat antidiare seperti loperamide untuk membantu mengurangi frekuensi buang air besar.
Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, untuk mencegah penyebaran infeksi.
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau jika terjadi dehidrasi yang parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Website Mitra Keluarga