Ilustrasi batu ginjal (Freepik/Tharakorn)
INDOZONE.ID - Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal. Batu ginjal ini terbuat dari mineral dan garam yang terdapat dalam urine. Ukuran batu ginjal bisa bervariasi, dari sebutir pasir hingga sebesar bola golf.
Batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa saat melewati ureter, saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Gejala lain dari batu ginjal termasuk mual, muntah, dan darah dalam urine.
Berikut adalah beberapa tipe batu ginjal yang paling umum:
Batu kalsium adalah jenis batu ginjal yang paling umum ditemukan. Batu jenis ini terbentuk ketika kalsium berpadu dengan oksalat atau fosfat di dalam urin.
Batu kalsium dapat terbentuk ketika ada kelebihan kalsium atau oksalat dalam urin, yang sering kali dipengaruhi oleh:
Baca Juga: Ini Perbedaan Sakit Pinggang karena Kanker Ginjal dengan Batu Ginjal
Batu uric acid terbentuk ketika ada terlalu banyak asam urat dalam urin. Orang dengan diet tinggi protein hewani—seperti daging merah dan makanan laut—dan kondisi tertentu seperti gout atau penyakit metabolik, lebih rentan mengalami kondisi ini. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan batu uric acid antara lain:
Batu struvit biasanya terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih. Mereka bisa tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar. Pemicu utama pembentukan batu struvit adalah:
Batu cystine adalah jenis batu ginjal yang lebih jarang ditemukan dan berkaitan dengan kondisi genetik yang disebut cystinuria, di mana ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino cystine. Penyebab utamanya adalah:
Ilustrasi batu ginjal (dinke.banjarkota.go.id)
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal di antaranya adalah dehidrasi, diet, obesitas, kondisi medis tertentu (seperti penyakit Crohn atau penyakit hiperparatiroid), serta riwayat keluarga.
Baca Juga: Benarkah Kelapa Muda Bakar Dapat Menyembuhkan Batu Ginjal?
Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Hello Sehat