Mendengkur berlebihan atau gangguan tidur seperti sleep apnea bukan hanya masalah kenyamanan tidur, tetapi juga bisa menjadi faktor risiko serangan jantung.
Jeda dalam pernapasan yang sering terjadi dapat menyebabkan stres pada tubuh dan meningkatkan tekanan darah, meningkatkan peluang serangan jantung.
Penting untuk menyadari bahwa masalah tidur yang sering dianggap sepele dapat memiliki dampak yang jauh lebih serius pada kesehatan jantung kita.
Nyeri perut atau gangguan pencernaan bisa menjadi pertanda masalah dengan jantung.
Meskipun pada awalnya gejala ini mungkin diabaikan sebagai masalah nyeri perut biasa, penting untuk memperhatikan keterkaitan antara sistem saraf yang saling terhubung di dalam tubuh kita.
Gangguan pada jantung dapat memengaruhi sinyal yang diterima oleh otak dari bagian-bagian tubuh lainnya, termasuk saluran pencernaan.
Baca Juga: 5 Penyebab Serangan Jantung Mendadak di Usia Muda, Waspada!
Cemas berlebihan. (freepik.com)
Meskipun lebih sering dikaitkan dengan wanita, kecemasan juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung pada pria.
Gejala kecemasan yang mirip dengan gejala serangan jantung dapat membingungkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Hal ini menegaskan pentingnya memperhatikan kesehatan mental kita sebagai bagian dari upaya pencegahan serangan jantung dan kondisi kardiovaskular lainnya.
Bengkak di kaki. (freepik.com)
Pembengkakan tiba-tiba pada kaki, kaki, atau perut bisa menjadi tanda gagal jantung kongestif. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efektif, menyebabkan penumpukan cairan di seluruh tubuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Menshealth.com