INDOZONE.ID - Kanker merupakan penyakit serius yang menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian terbesar di dunia.
Berdasarkan data Globocan tahun 2021, di Indonesia tercatat 396.914 kasus kanker baru dengan jumlah kematian mencapai 234.511 orang.
Meski demikian, masih banyak mitos seputar kanker yang beredar di masyarakat tanpa dasar ilmiah.
Saat ini, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam menyaring informasi agar tidak terperangkap dalam kesalahpahaman yang bisa merugikan.
Baca Juga: Menaker Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini Kanker Serviks pada Tenaga Kerja Perempuan
Simak ulasannya di bawah ini untuk mengetahui lebih dalam mengenai fakta-fakta yang ada di balik mitos-mitos kanker yang berkembang di masyarakat.
Walaupun informasi tentang kanker dan penyebabnya sudah banyak, terdapat mitos kanker yang masih terus berkembang di masyarakat, sampai memunculkan rasa cemas.
Berikut ini adalah beberapa mitos dari kanker yang wajib kamu ketahui faktanya.
Fakta: Meski seseorang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker, mereka masih bisa terkena kanker jika memiliki gaya hidup yang tidak sehat.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Risiko Kanker Usus yang Kamu Harus Tau!
Beberapa kebiasaan tidak sehat yang dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk jarang makan buah dan sayuran, sering mengonsumsi makanan cepat saji (faktor risiko kanker terbesar), merokok, mengonsumsi alkohol, jarang berolahraga, dan lain sebagainya.
Ilustrasi obat kanker. (FREEPIK/jcomp)
Mitos lain tentang kanker adalah bahwa pengobatannya lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri.
Fakta: Memang benar bahwa pengobatan kanker seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasi, dapat memiliki efek samping.
Pengobatan ini dapat merusak beberapa sel sehat dan berpotensi menimbulkan komplikasi pascaoperasi.
Karena itu, banyak penderita kanker yang berpikir bahwa pengobatan hanya akan memperburuk kondisi mereka.
Baca Juga: Daun Pirdot, Tanaman Tradisional yang Berpotensi sebagai Obat Anti Kanker Usus Besar dan Rektum
Namun,sebenarnya pasien kanker sangat disarankan untuk menjalani pengobatan yang ada, untuk membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Ilustrasi bermain ponsel. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ada anggapan yang menyatakan bahwa radiasi yang dipancarkan oleh ponsel bisa menjadi penyebab kanker.
Fakta: Sebenarnya, ponsel hanya menghasilkan radiasi radio frekuensi rendah, yang tidak cukup kuat untuk menyebabkan perubahan genetik yang memicu kanker.
Fakta: Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang memiliki sel kanker di dalam tubuh mereka.
Kanker berasal dari pertumbuhan sel yang tidak terkendali, bukan dari organisme luar seperti virus atau bakteri.
Baca Juga: Hari Kanker Ovarium Sedunia, Apa Itu Kanker Ovarium?
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa orang sehat tidak memiliki sel kanker aktif dalam tubuh mereka.
Untuk mendeteksi diagnosis yang tepat, segeralah periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik dan menjalani pemeriksaan kesehatan melalui skrining kanker.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Siloamhospitals.com