TBC yang menular ke orang lain, dapat terjadi perbedaan pada gejalanya. Jika menyerang tulang belakang, dapat menyebabkan sakit punggung, dan jika menyerang ginjal, dapat menyebabkan urine berdarah
TBC di masa lalu adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Namun saat ini, TBC dapat dicegah dan diobati dari awal
Pengobatan TBC berfokus pada konsumsi obat sesuai anjuran dokter. Durasi pengobatan TBC ini diperkirakan sekitar enam hingga Sembilan bulan. Selama proses pengobatan, pasien wajib patuh untuk mengonsumsi obat sesuai yang diresepkan dokter dan tidak berhenti sebelum diizinkan oleh dokter.
Baca Juga: Kemenkes Gercep Lacak Penderita TBC demi Putuskan Rantai Penyebaran Sejak Dini
Sebab jika tidak teratur meminum obat, bakteri TBC berisiko kebal terhadap obat dan dapat berdampak buruk pada tubuh. Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter antara lain Pirazinamid, Rifapentin, Etambutol, Rifampisin, Isoniazid
Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan TBC adalah sebagai berikut:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemkes.go.id, Who.int, Tbindonesia .or.id