Fakta: Katarak tidak terkait langsung dengan glaukoma. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang biasanya jernih. Lensa, tempat terbentuknya katarak, berada di belakang bagian berwarna mata yang disebut iris.
Saat lensa menua, menjadi kurang lentur, kurang tembus cahaya, dan lebih tebal. Kondisi terkait usia dan medis menyebabkan jaringan dalam lensa rusak dan berkelompok, menyebabkan area kabur di lensa.
Katarak menghalangi cahaya yang lewat melalui lensa, mengaburkan penglihatan. Meskipun demikian, katarak dan glaukoma memiliki faktor risiko yang serupa, seperti usia lanjut, tekanan darah tinggi, diabetes, dan cedera mata.
Karena katarak dan glaukoma bisa terjadi seiring penuaan, banyak orang di atas 60 tahun mungkin mengalami kedua kondisi ini.
Fakta: Meskipun bukti ilmiah belum secara pasti menemukan bahwa penggunaan komputer yang berlebihan adalah salah satu penyebab glaukoma, menghabiskan waktu berjam-jam menatap layar komputer dapat meningkatkan risiko glaukoma, terutama jika pasien mengalami rabun jauh.
Mitos bahwa penyakit glaukoma sering diawali oleh nyeri mata (freepik.com)
Fakta: Gejala glaukoma bervariasi sesuai jenisnya. Beberapa jenis tidak menunjukkan tanda awal.
Gejalanya sering muncul secara perlahan dan perubahan penglihatan tidak dapat terdeteksi, hingga glaukoma mencapai tahap lanjut dengan kerusakan saraf optik lebih dari 50%, menyebabkan penglihatan kabur.
Baca Juga: Studi: Polusi Udara Berisiko Tingkatkan Glaukoma
Glaukoma terbagi menjadi dua jenis utama: glaukoma sudut terbuka, yang paling umum, di mana saluran aliran mata sebagian tersumbat; dan glaukoma sudut tertutup, di mana iris menonjol ke depan, menyempitkan atau memblokir saluran aliran mata yang dapat meningkatkan tekanan mata.
Gejala yang dapat timbul meliputi nyeri mata, penglihatan kabur dan sakit kepala parah.
Mitos penyakit glaukoma bersifat keturunan. (freepik.com)
Fakta: Glaukoma cenderung menurun dalam keluarga. Pada beberapa orang, ilmuwan telah mengidentifikasi gen yang berpotensi terkait dengan tekanan mata tinggi dan kerusakan saraf optik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bangkokhospital.com