Demam, salah satu gejala penyakit HIV/AIDS. (freepik.com)
Gejala HIV/AIDS bervariasi tergantung pada tahap infeksi:
Beberapa orang mengalami gejala mirip flu dalam 2 hingga 4 minggu setelah terinfeksi HIV. Gejala ini dapat meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Ruam
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Diare
- Penurunan berat badan
- Batuk
- Berkeringat di malam hari
Pada tahap ini, HIV masih ada dalam tubuh dan sel-sel sistem kekebalan, namun banyak orang tidak menunjukkan gejala atau infeksi yang disebabkan oleh HIV.
Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun tanpa pengobatan.
Saat HIV terus berkembang biak, sistem kekebalan tubuh semakin lemah. Gejala yang mungkin muncul meliputi:
- Demam
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Diare
- Penurunan berat badan
- Infeksi jamur mulut (kandidiasis)
- Herpes zoster (shingles)
- Pneumonia
Ilustrasi perkembangan HIV menjadi AIDS. (freepik.com)
Tanpa pengobatan, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu 8 hingga 10 tahun.
Orang dengan AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah, sehingga rentan terhadap infeksi oportunistik dan jenis kanker tertentu. Gejala AIDS bisa meliputi:
- Berkeringat di malam hari
- Demam berulang
- Diare kronis
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Bercak putih di mulut atau lidah
- Kelelahan ekstrem
- Penurunan berat badan yang cepat
- Ruam atau benjolan kulit
Baca Juga: Fakta atau Mitos: Menginjak Jempol Saat Haid Bisa Menularkan HIV? Simak Penjelasannya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinic.org