Kopi dan teh adalah dua makanan sehari-hari yang paling umum yang dapat menyebabkan noda, tetapi anggur putih dan merah juga menjadi penyebab penguningan gigi.
Penyebab lainnya termasuk soda gelap dan terang atau minuman olahraga dengan perasa buatan.
Penggunaan jangka panjang minuman berpigmen tanpa kebersihan mulut yang memadai sering dikaitkan dengan gigi kekuningan.
Nikotin dari merokok tidak hanya menimbulkan kecanduan yang tidak sehat, namun juga meninggalkan noda permukaan kuning atau coklat pada gigimu.
Merokok terus-menerus menghasilkan gigi yang lebih gelap dengan noda kuning yang membandel yang dapat menembus jauh ke dalam enamel.
Kadang-kadang, perubahan warna gigi bersifat turun-temurun. Jika salah satu orang tua memiliki gigi yang kekuningan, kamu kemungkinan memiliki warna gigi serupa.
Coklat kemerahan, kuning kemerahan, abu-abu, dan abu-abu kemerahan, adalah empat warna alami dari gigi yang seharusnya putih. Kedalaman warna ini bervariasi di seluruh spektrum dari terang ke gelap.
Selain itu, bisa tergantung pada warna alami gigimu. Dentin adalah bahan kuning tua hingga kecoklatan di bawah lapisan pelindung yang disebut enamel.
Ketika enamel tipis, dentin di bawahnya lebih terlihat dan gigi dapat tampak kuning. Warna alami dentin di bawah enamel dan ketebalan enamel dapat bervariasi antar orang.
Gigi juga dapat terlihat lebih kuning seiring bertambahnya usia. Ini karena keausan enamel sehari-hari.
Seiring bertambahnya usia, enamel aus karena mengunyah secara teratur dan paparan makanan asam.
Antibiotik dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan gigi, terutama saat digunakan secara ekstensif atau selama periode kritis perkembangan gigi.
Beberapa antibiotik dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota mulut, yang berpotensi menyebabkan sariawan atau masalah gigi lainnya.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacy and Technology, antibiotik tetrasiklin dapat menodai gigi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Colgate.com