Alain Kohl, profesor virologi di Liverpool School of Tropical Medicine (LSTM), menekankan bahwa kematian dan keguguran adalah hal yang sangat menonjol yang tidak benar-benar kita kaitkan dengan virus ini.
"Ini masih hari-hari awal dalam menilai wabah ini, dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab," tambahnya.
Felipe Naveca dari Oswaldo Cruz Foundation, sebuah institusi penelitian kesehatan yang terkait dengan Kementerian Kesehatan Brasil, dan penulis bersama penelitian yang menemukan perubahan genetik pada virus Oropouche.
"Virus ini telah menyebabkan wabah sebelumnya, tetapi tidak sebesar apa yang terjadi sekarang," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa peningkatan jumlah kasus bisa jadi disebabkan oleh perubahan iklim dan deforestasi, yang membuat kontak antara serangga pembawa virus dan manusia menjadi lebih mungkin.
Ilustrasi nyamuk penyebab wabah virus oropouche. (freepik.com)
Virus Oropouche biasanya ditemukan pada primata dan kukang, dan dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan lalat dan nyamuk tertentu.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan di The Lancet pada Januari 2024 menyebut Oropouche sebagai penyakit yang diabaikan.
"Memperingatkan adanya kesenjangan signifikan dalam pemahaman medis dan ilmiah tentang virus ini yang "memiliki potensi untuk menjadi ancaman besar," tulis laporan itu
Oropouche, yang pertama kali terdeteksi di Trinidad dan Tobago pada tahun 1955, cenderung menyebabkan gejala mirip flu yang berlangsung sekitar seminggu.
Dalam beberapa kasus, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis.
Prof Jonathan Ball, wakil direktur LSTM, mengatakan bahwa meskipun hubungan dengan keguguran dan mikrosefali belum dikonfirmasi, penyebaran virus ke area baru dapat meningkatkan risiko bagi populasi yang sebelumnya tidak terpapar virus ini.
"Paparan yang sering terhadap virus di daerah endemik kemungkinan akan menghasilkan kekebalan sebelum wanita mencapai usia subur, dan kekebalan ini kemungkinan akan melindungi wanita hamil dan bayi mereka yang belum lahir. Namun, ketika virus baru diperkenalkan, perlindungan ini tidak ada," katanya.
Demikian penjelasan mengenai viral munculnya wabah virus oropouche di Brazil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Theguardian.com