PMLE biasanya terjadi pada musim semi atau awal musim panas, saat kulit belum terbiasa dengan sinar matahari setelah musim dingin.
Baca Juga: Dokter Spesialis Ingatkan Bahaya Paparan Sinar Matahari, Yuk Lindungi Kulit Anda!
Jenis ini adalah bentuk alergi matahari yang jarang terjadi, menyebabkan biduran (benjolan gatal yang menonjol) yang muncul di kulit dalam waktu beberapa menit setelah terpapar sinar matahari dan biasanya hilang dalam waktu 24 jam.
Solar urticaria sering kali disebabkan oleh reaksi imun yang abnormal terhadap sinar UV.
Jenis alergi matahari ini terjadi ketika bahan-bahan dalam obat tertentu berinteraksi dengan sinar UV, menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan.
Akibatnya, Anda bisa mengalami ruam dengan benjolan merah atau lepuh yang mengeluarkan cairan.
Ruam ini biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari setelah terpapar sinar matahari.
Actinic prurigo adalah alergi matahari yang jarang dan diwariskan yang menyebabkan lesi kulit yang gatal, berbentuk benjolan, atau bersisik setelah terpapar sinar matahari.
Kondisi kronis ini sering dimulai pada masa kanak-kanak sebelum usia 10 tahun.
Ilustrasi gejala alergi matahari. (freepik.com)
Gejala alergi matahari dapat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis alergi matahari yang dimiliki.
Meskipun beberapa orang mungkin hanya mengalami gejala ringan, yang lain bisa mengalami reaksi lebih parah terhadap paparan sinar matahari.
Gejala PMLE biasanya muncul dalam waktu beberapa jam hingga empat hari setelah terpapar sinar matahari, dan anda mungkin mengalami:
- Ruam yang gatal atau terbakar
- Kemerahan atau pengelupasan kulit
- Benjolan merah kecil atau lepuh pada kulit yang terpapar sinar matahari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com