Meski tubuh dapat mengeluarkan paraben, keberadaannya yang dapat bertahan lama dalam tubuh menjadi perhatian.
Peneliti terus mempelajari dampak paraben terhadap kesehatan, terutama kaitannya dengan kanker payudara.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Environmental Health Perspectives, ditemukan bahwa paraben dapat meniru hormon estrogen pada sel-sel kanker payudara, yang kemudian memicu pertumbuhan sel kanker tersebut.
Ilustrasi kanker payudara dan hubungannya dengan kanker payudara. (freepik.com)
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa paraben dapat meniru hormon estrogen dalam tubuh, yang bisa mengubah mekanisme dari jaringan payudara normal dan mendorong pertumbuhan abnormal yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Selain itu, methylparaben, salah satu jenis paraben, diduga dapat mengurangi efektivitas tamoxifen, obat kemoterapi yang digunakan untuk menghambat efek estrogen dalam pengobatan kanker payudara.
Demikian beberapa penjelasan mengenai pertanyaan paraben yang dapat mengakibatkan kanker payudara.
Meskipun penggunaan paraben diizinkan di banyak negara, termasuk AS, Uni Eropa, Jepang, Australia, Kanada, termasuk Indonesia, penting bagi kita sebagai konsumen untuk lebih waspada terhadap produk yang kita gunakan sehari-hari.
Dengan adanya potensi bahaya dari paraben khususnya terkait kanker payudara, sebaiknya kita lebih selektif dalam memilih produk yang mengandung paraben.
Pastikan untuk selalu membaca label produk dan memilih produk yang lebih aman untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Herscan.com