Ilustrasi ibu sedang menyusui serta mitos dan fakta dibaliknya. (freepik.com)
Kelenjar pituitari berperan penting dalam laktasi karena bertanggung jawab untuk melepaskan hormon prolaktin yang membantu merangsang produksi ASI.
Hipopituitarisme adalah kelainan kelenjar pituitari yang dapat mengakibatkan kekurangan produksi prolaktin, yang menyebabkan tidak adanya pasokan ASI setelah melahirkan.
Terapi penggantian hormon adalah cara yang paling umum untuk mengatasi masalah ini.
Kelenjar tiroid juga berperan penting dalam laktasi, karena mengeluarkan hormon yang mengatur produksi prolaktin. Jika kelenjar tiroid wanita tidak berfungsi dengan baik, hal ini akan berdampak negatif pada produksi ASI.
Memeriksa kadar tiroid secara teratur selama kehamilan adalah cara yang baik untuk memastikan hal ini tidak terjadi.
Baca Juga: 10 Fakta Mengejutkan Tentang ASI, Salah Satunya Dapat Membunuh Sel Kanker
Menthol, peppermint, sage, peterseli, melati, dan herba lainnya terbukti berdampak negatif pada produksi ASI.
Obat-obatan seperti pil KB dan bahkan sudafed juga dikaitkan dengan rendahnya produksi ASI. Berhati-hatilah untuk membatasi asupan suplemen dan obat-obatan ini, terutama saat hamil.
Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) umum terjadi pada populasi wanita , dan merupakan sesuatu yang harus dipantau secara ketat. PCOS dan kista ovarium menyebabkan peningkatan hormon androgen yang dapat mengganggu produksi prolaktin.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat mengurangi kemungkinan efek negatif jangka panjang pada produksi ASI.
Wanita yang kelebihan berat badan memiliki respons prolaktin yang lebih rendah saat menyusui atau memompa ASI yang dapat mengakibatkan produksi ASI yang lebih rendah.
Ini berarti bahwa wanita yang obesitas berisiko tidak mengalami proses laktasi sama sekali.
Baca Juga: 5 Makanan yang Perlu Dihindari saat Menyusui, Bisa Berdampak Buruk untuk Kandungan Asi!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: One Willow