Dalam rencana terbaru pengendalian kanker di Eropa, Komisi Eropa berencana untuk mengusulkan kewajiban mencantumkan daftar bahan dan informasi nutrisi pada label minuman beralkohol.
dr. Katherine Severi, kepala eksekutif Institut Studi Alkohol, dalam pernyataan kepada Euronews Health, menegaskan penelitian terbaru, "Menunjukkan bahwa masyarakat ingin mengetahui jumlah kalori dalam alkohol yang mereka konsumsi, dan informasi ini dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik."
Baca Juga: 3 Efek Jangka Pendek bagi Otak jika Kamu Kebanyakan Minum Alkohol
Peminum alkohol harus memperhatikan jenis makanan apa yang mereka konsumsi, untuk mengantisipasi segala jenis penyakit.
"Alkohol terkait dengan lebih dari 200 masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit hati, dan tekanan darah tinggi, sehingga masyarakat memiliki hak untuk mengetahui apa yang mereka konsumsi. Hanya dengan pelabelan wajib, bukan regulasi mandiri industri, informasi tersebut bisa tersedia," tambahnya.
Jamie Brown, salah satu penulis studi dan profesor ilmu perilaku di UCL, menyatakan bahwa meski hasil penelitian ini menjanjikan, belum tentu mengurangi dampak buruk dari alkohol.
"Menjanjikan, pelabelan kalori alkohol saja kecil kemungkinannya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap strategi pemerintah Inggris dalam mengurangi dampak buruk dari alkohol dan obesitas," beber Brown.
Namun, ini bisa berperan positif sebagai bagian dari pendekatan yang lebih luas, termasuk regulasi mengenai periklanan, ketersediaan, perpajakan, dan harga.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Euronews.com