Ternyata Gerakan Mata Bisa Deteksi Diabetes dan Risiko Demensia

Ilustrasi Mata Memerah (Freepik.com @freepik)

INDOZONE.ID - Mata tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk melihat, tetapi juga berperan penting dalam memberikan informasi tentang kondisi kesehatan tubuh dan otak.

Melalui pemeriksaan mata secara rutin, berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga risiko demensia bisa terdeteksi.

Berdasarkan studi terbaru, perubahan dalam gerakan mata dapat menjadi tanda awal penyakit Alzheimer.

Aktivitas seperti menonton televisi dan membaca juga terbukti mendukung kesehatan otak.

Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), William Shakespeare pernah menggambarkan mata sebagai cerminan jiwa. Namun, lebih dari itu, mata juga dapat menunjukkan gambaran kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Baca Juga: 5 Pengobatan Alternatif Diabetes yang Bisa Kamu Coba

"Melihat bagaimana kita mengontrol gerakan mata bisa memberikan cara non-invasif untuk mengevaluasi kesehatan otak," jelas Dr. Thomas Wilcockson dari Universitas Loughborough.

Penelitiannya mengungkap bahwa penurunan kepekaan visual bisa menjadi indikator awal Alzheimer, di mana beta amiloid penanda penyakit tersebut mulai merusak bagian otak yang berhubungan dengan gerakan mata.

Gerakan mata horizontal yang cepat, yang merangsang komunikasi antara dua belahan otak, juga diketahui dapat meningkatkan kemampuan daya ingat.

"Gerakan mata cepat memungkinkan kedua belahan otak bekerja sama lebih baik, sehingga memori dapat lebih mudah dipertahankan," tambah Wilcockson.

Inilah alasan mengapa kegiatan seperti menonton TV dan membaca sering dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah.

Selain itu, gangguan penglihatan yang tidak segera ditangani juga dapat menjadi faktor risiko demensia yang bisa diubah.

Menurut Profesor Gill Livingston, gangguan penglihatan apapun dapat mempengaruhi stimulasi otak serta aktivitas fisik dan sosial, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan otak.