Ilustrasi bahaya mengucek mata.
INDOZONE.ID - Tanpa kita sadari, dalam satu hari kita bisa beberapa kali mengucek atau menggosok mata. Mungkin saat terlalu lama menatap layar sehingga mata menjadi lelah, saat menangis, atau saat terkena asap.
Nyatanya, saat mengucek atau menggosok mata dapat menyebabkan kerusakan struktural dan penyakit karena mata adalah bagian sensitif.
Akan tetapi, saat mengucek atau menggosok mata kita seringkali merasa lebih rileks. Jika berbahaya, mengapa mengucek atau menggosok mata terasa lebih nyaman?
Hal ini terjadi karena mata kita dirancang untuk merespons sensasi tersebut. Saat kita mengucek atau menggosok mata, maka akan merangsang saluran air mata yang akan menghasilkan air mata tambahan sehingga dapat meredakan kekeringan dan iritasi mata.
Tak hanya itu, saat kita mengucek atau menggosok mata, saraf trigeminus dan vagus akan mengirimkan sinyal sehingga dapat menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. Hal inilah yang membuat kita menjadi lebih rileks.
Baca Juga: Ternyata Gerakan Mata Bisa Deteksi Diabetes dan Risiko Demensia
Lalu, apa yang terjadi jika kita sering mengucek atau menggosok mata? Yuk simak bahaya-bahaya berikut:
Kebanyakan orang mengucek atau menggosok mata mereka saat terkena alergi. Mengucek mata justru memperparah alergi, karena bisa saja kita menambahkan alergen ke dalam mata melalui debu, serbuk sari, atau bulu hewan yang menempel pada jari-jari kita.
Mengucek atau menggosok mata juga dapat memperbanyak produksi histamin, yang berarti lebih banyak kemerahan, pembengkakan, dan iritasi.
Mata sering merah bisa jadi kamu terlalu sering mengucek atau menggosok mata, lho!
Bisa jadi saat mengucek atau menggosok mata, kuku kita tidak sengaja mengores kornea sehingga dapat terjadi abrasi kornea.
Saat kita mengalami alergi kronis, rabun jauh (miopi), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan down sindrom, menggosok mata terlalu sering dapat menurunkan kekuatan kornea.
Salah satunya keratoconus yaitu saat kornea menonjol keluar. Jika hal ini terjadi, kacamata tidak bisa mengoreksi penglihatan dan harus menggunakan kontak lensa khusus.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cleveland Clinic