Kandungan asam amino dalam kaldu tulang, baik yang dibuat di rumah atau yang dibeli di toko, juga bisa sangat bervariasi.
Jumlahnya sering kali lebih rendah dibandingkan dengan suplemen kolagen.
Baca Juga: 5 Cara Jaga Kesehatan Sendi untuk Pergerakan Tanpa Batas
Kaldu tulang mengandung glutamin, salah satu asam amino yang dalam beberapa penelitian kecil, menunjukkan manfaat dalam mengurangi peradangan usus dan mengurangi risiko kebocoran pada dinding usus.
Penelitian pada tikus di tahun 2021 menunjukkan bahwa konsumsi kaldu tulang selama 10 hari dapat membuat tikus lebih tahan terhadap kerusakan dan peradangan usus, dibandingkan dengan tikus yang hanya diberi air.
Namun, efek ini belum diuji secara menyeluruh pada manusia.
Dr. Michael Camilleri dari Mayo Clinic, menyebutkan bahwa meskipun mungkin ada manfaat bagi kesehatan usus, terlalu dini untuk mengklaim kaldu tulang sebagai solusi mujarab untuk masalah pencernaan.
Ilustrasi kulit kenyal karena mengonsumsi kaldu tulang. (freepik.com)
Kolagen dalam kulit memainkan peran penting dalam menjaga kekenyalan dan kekencangan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen kolagen dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit.
Namun, banyak penelitian ini didanai oleh produsen suplemen itu sendiri, sehingga keakuratan hasilnya masih diragukan.
Hingga saat ini, belum ada studi yang membuktikan secara langsung efek kaldu tulang terhadap kesehatan kulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com