Penyakit ini seringkali diabaikan oleh masyarakat Indonesia, padahal, kalau mengabaikan diare, itu bisa menyebabkan dehidrasi dalam tubuh kita.
Diare bisa disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Selain batuk dan pilek, diare juga merupakan penyakit yang sering terjadi saat musim hujan.
Ilustrasi orang yang sedang pilek
Fluktuasi suhu yang drastis bisa terjadi selama musim hujan datang, ini membuat tubuh menjadi rentan terkena serangan bakteri dan virus.
Akibatnya adalah mudah terkena pilek dan flu, di mana ini merupakan bentuk infeksi virus yang paling umum dan sering terjadi di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, pentingnya menjaga dan melindungi tubuh dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi tinggi agar bisa memperkuat kekebalan tubuh.
Dengan itu, tubuh bisa melawan kuman dengan memproduksi antibodi terhadap racun yang dilepaskan.
Ilustrasi orang yang sedang terkena sakit tipes (mydr.com.au)
Demam tifoid merupakan penyakit yang menyebar melalui air dan cenderung meningkat penyebarannya selama musim hujan.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi, yang biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Gejala tifoid meliputi demam tinggi berkepanjangan, sakit kepala, nyeri perut, dan munculnya ruam berwarna merah muda pada kulit.
Untuk mencegah tifus, penting untuk menjaga kebersihan dengan baik, mengonsumsi makanan yang dimasak hingga matang, menghindari makanan laut mentah atau setengah matang, serta memilih tempat makan yang memiliki standar kebersihan tinggi.
Dengan menerapkan praktik kebersihan yang ketat, menghindari gigitan nyamuk, serta memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi aman, Anda dapat mengurangi risiko terkena berbagai penyakit umum selama musim hujan.
Baca Juga: 6 Tips Penting Menjaga Kesehatan Tubuh selama Musim Hujan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bangkokpattayahospital.com