Ilustrasi masuk angin (Photo by Andrea Piacquadio from Pexels)
INDOZONE.ID - Hujan kerap dianggap menjadi penyebab dari masuk angin, mitos atau fakta, ya?
Artikel ini membahas mengenai fakta ilmiah fenomena tersebut, cara mencegah, hingga tips yang perlu dilakukan saat musim hujan tiba.
Kondisi ini mengambarkan di mana tubuh sedang mengalami penurunan imunitas.
Uniknya istilah masuk angin tidak berasal dari dunia medis modern, melainkan tumbuh di tengah-tengah masyarakat untuk menjelaskan bahwa tubuh sedang mengalami perut kembung, badan pegal, demam ringan, hingga menggigil.
Baca Juga: Pro dan Kontra Kerokan: Apakah Efektif Mengatasi Masuk Angin?
Dalam dunia medis, kondisi yang memiliki gejala mirip masuk angin disebut malaise atau flu (common cold), untuk mencerminkan kombinasi dari gejala yang bisa disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.
Paparan hujan dan angin dingin sering dikaitkan dengan awal mula seseorang mengidap masuk angin karena hujan yang diturunkan dan angin yang berhembus pada tubuh.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa hujan atau angin dingin tidak secara langsung menyebabkan masuk angin.
Kehujanan menyebabkan suhu tubuh turun drastis, melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Namun apabila tubuh kita dalam kondisi fit, maka risiko terkena masuk angin akan menipis.
Ketika imunitas menurun, tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti flu atau pilek.
Virus atau Bakteri ini dapat terbang melalui air hujan yang jatuh ke tanah, sehingga menyebabkan beragam bakteri melepaskan geosmin ke udara, membuat jumlahnya berlimpah saat hujan turun.
Beberapa kelompok lebih rentan mengalami masuk angin, antara lain sebagai berikut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Honestdocs.id