Kategori Berita
Media Network
Minggu, 29 DESEMBER 2024 • 15:05 WIB

Kepala Terbentur? Awas, Bahaya Gegar Otak pada Anak: Kenali Gejala, Pencegahan, dan Penanganannya

 

Ilustrasi anak yang mengalami gejala gegar otak.

INDOZONE.ID - Gegar otak bukan hanya risiko yang dialami pemain sepak bola atau anak-anak yang lebih tua. Faktanya, kondisi ini bisa terjadi pada segala usia, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. 

Menurut American Academy of Pediatrics, bahkan lebih banyak gegar otak terjadi dalam olahraga yang melibatkan anak perempuan.

Apa itu Gegar Otak?

Dilansir dari Healthline, gegar otak adalah cedera pada otak yang menyebabkan gangguan fungsi otak, baik sementara maupun permanen. Biasanya, gegar otak disebabkan oleh trauma pada kepala, seperti jatuh, terbentur, atau kecelakaan mobil.

Gegar otak menjadi lebih berbahaya pada anak kecil, karena mereka belum dapat mengungkapkan apa yang mereka rasakan.

Lebih parahnya lagi, gejala gegar otak tidak selalu muncul langsung setelah cedera, melainkan bisa tampak beberapa jam, atau bahkan hari kemudian.

Baca Juga: Efek Jangka Panjang Gegar Otak seperti yang Dialami Marc Marquez Usai Kecelakaan

Gejala Gegar Otak Berdasarkan Usia

Gejala gegar otak pada anak dapat berbeda tergantung usia mereka:

1. Bayi

  • Menangis ketika kepala digerakkan.
  • Mudah rewel.
  • Gangguan pola tidur, baik tidur lebih banyak atau kurang dari biasanya.
  • Muntah.
  • Benjolan atau memar di kepala.

2. Balita

  • Keluhan sakit kepala.
  • Mual atau muntah.
  • Perubahan perilaku, seperti lebih rewel atau lesu.
  • Pola tidur berubah.
  • Kehilangan minat terhadap aktivitas favoritnya.

3. Anak Usia di Atas 2 Tahun

  • Pusing atau gangguan keseimbangan.
  • Penglihatan ganda atau kabur.
  • Sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
  • Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.
  • Mudah mengantuk atau perubahan pola tidur.
  • Perubahan suasana hati, seperti mudah marah, sedih, atau gugup.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika anak kamu mengalami benturan di kepala, perhatikan tanda-tanda berikut:

  • Apakah anak kamu bertingkah seperti biasa?
  • Apakah mereka terlihat lebih mengantuk dari biasanya?
  • Apakah perilaku mereka berubah?

Ilustrasi rontgen gegar otak pada anak (freepik.com)

Untuk cedera ringan tanpa gejala, biasanya anak kamu akan baik-baik saja. Namun, segera cari bantuan medis jika anak menunjukkan gejala seperti muntah, kehilangan kesadaran lebih dari 1–2 menit, sulit dibangunkan, atau mengalami kejang.

Perhatikan juga pupil mata anak. Jika salah satu atau kedua pupil tampak lebih besar dari biasanya, ini bisa menandakan pembengkakan otak dan memerlukan tindakan darurat.

Baca Juga: 5 Langkah Deteksi Dini Kanker Otak, Penyakit yang Pernah Dialami Almarhum Agung Hercules

Penanganan Gegar Otak Pada Anak

Satu-satunya pengobatan untuk gegar otak adalah istirahat total, baik fisik maupun mental. Otak memerlukan waktu untuk pulih, dan proses penyembuhan bisa memakan waktu beberapa bulan hingga setahun, tergantung tingkat keparahan cedera.

Berikut langkah-langkah perawatan:

  • Hindari penggunaan layar elektronik seperti TV, tablet, atau ponsel karena dapat merangsang otak secara berlebihan.
  • Dorong anak untuk tidur lebih banyak dan lakukan aktivitas yang tenang.
  • Berikan waktu istirahat maksimal agar otak bisa pulih sepenuhnya.

Pencegahan Gegar Otak Berulang

Setelah terjadi gegar otak pada anak, penting untuk mencegah cedera serupa di masa depan. Gegar otak berulang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. 

Jika anak mengalami gejala seperti kebingungan, perubahan suasana hati yang ekstrem, atau tampak lebih lemas setelah cedera, segera konsultasikan ke dokter.

Gegar otak merupakan kondisi serius, yang dapat memengaruhi perkembangan anak jika tidak ditangani dengan tepat. Dengan mengenali gejala, mencegah cedera, dan memberikan perawatan yang sesuai, kamu dapat membantu anak pulih dan mencegah komplikasi lebih lanjut. 

Tetap waspada dan perhatikan tanda-tanda yang muncul, setelah anak mengalami cedera kepala.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthline

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kepala Terbentur? Awas, Bahaya Gegar Otak pada Anak: Kenali Gejala, Pencegahan, dan Penanganannya

Link berhasil disalin!