Jika terpapar air dingin terlalu lama, otot bisa menjadi lebih kaku, yang dapat menghambat pemulihan pasca-olahraga.
Ilustrasi mandi air panas. (freepik.com)
Sementara itu, mandi air panas dengan suhu sekitar 43 derajat Celsius juga memiliki berbagai manfaat, antara lain:
Air panas meningkatkan aliran darah, yang membantu melemaskan otot dan meredakan ketegangan. Ini sangat bermanfaat setelah sesi latihan kekuatan yang membuat otot terasa kaku.
Suhu hangat dapat membantu melemaskan otot, tendon, dan ligamen, sehingga meningkatkan fleksibilitas tubuh dan mengurangi risiko cedera setelah aktivitas fisik.
Mandi air panas merangsang sistem saraf parasimpatis, yang membantu tubuh rileks dan mengurangi stres setelah olahraga berat.
Air panas dapat memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Ini membantu mengoptimalkan pengiriman oksigen dan nutrisi ke otot yang lelah, mempercepat pemulihan tubuh.
Jika kamu berolahraga di malam hari, mandi air panas bisa membantu tubuh lebih cepat merasa rileks. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan di Sleep Medicine Reviews menemukan bahwa mandi air panas sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur secara signifikan.
Ilustrasi gatal karena mandi air panas. (freepik.com)
Meskipun bermanfaat, mandi air panas juga memiliki beberapa kelemahan:
Air panas dapat melebarkan pembuluh darah dan memperparah pembengkakan otot jika mandi dilakukan segera setelah olahraga intens.
Air panas dapat memicu pelepasan histamin dari sel mast dalam kulit, yang menyebabkan rasa gatal.
Ilustrasi wanita sedang mandi. (freepik.com)
Pilihan antara mandi air panas atau dingin setelah olahraga tergantung pada kondisi tubuh dan tujuan pemulihan yang diinginkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com