Susu mentah, keju, dan produk olahan susu lainnya yang tidak dipasteurisasi, bisa saja mengandung bakteri jahat seperti Listeria, E. coli, dan Salmonella.
Pasteurisasi merupakan langkah yang bisa membunuh mikroba berbahaya, sehingga membuat produk olahan susu yang dipasteurisasi untuk menurunkan risiko infeksi.
Alfalfa, kacang-kacangan, dan kecambah mentah lainnya, memiliki risiko terkontaminasi bakteri karena ditanam dalam kondisi hangat dan lembap yang paling cocok untuk Salmonella dan E. coli.
Lebih bagusnya lagi kalau memasak kecambah sebelum dikonsumsi, terutama untuk anak-anak, orang tua, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Ilustrasi sayuran dan buah yang kaya akan nutrisi baik. (Freepik)
Walaupun sederhana, sayuran dan buah yang sudah dipotong sebelumnya adalah habitat bagi bakteri yang disebabkan oleh penanganan dan paparan yang berlebihan.
Baca Juga: Tips Mencegah dan Mengobati Keracunan Makanan
Kalau tidak dicuci dengan bersih atau ditangani pada suhu yang aman, maka produk ini bisa mengandung Listeria dan mikroba patogen lainnya.
Minimalkan risiko dengan mencuci produk secara menyeluruh dan segera mendinginkannya.
Telur mentah atau setengah matang bisa saja mengandung Salmonella, bakteri yang menyebabkan sebagian besar penyakit bawaan makanan.
Hindari makan telur mentah dalam makanan, seperti mayones buatan sendiri, adonan kue, dan saus hollandaise.
Orak-arik atau goreng telur hingga kuning telur dan putihnya mengeras, supaya aman untuk dimakan.
Pencegahan keracunan makanan dimulai dengan berhati-hati terhadap apa yang kamu makan dan bagaimana cara mengolahnya.
Memasak, mencuci, dan menyimpan dengan benar, bisa membantu mengurangi risiko dan menjaga kesehatan kamu dari penyakit bawaan makanan yang berbahaya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com