INDOZONE.ID - Pada umumnya, kebanyakan orang sering melakukan aktivitas fisik pada dua waktu, pagi dan sore hingga malam hari. Namun, pada waktu mana beraktivitas fisik yang lebih baik?
Psikolog Klinis salah satu pendiri US Therapy Rooms Dr. Daniel Glazer mengatakan bahwa di pagi hari, suhu tubuh dan detak jantung meningkat secara alami untuk membantu kita merasa lebih waspada dan berenergi.
Berolahraga saat pagi hari membuat kita merasa lebih baik dan dapat membuat kita lebih fokus untuk menjalani hari. Sehingga, berolahraga pada pagi hari dapat memberikan manfaat bagi mereka yang mengalami masalah suasana hati dan motivasi.
Berolahraga pada pagi hari juga dapat membantu mengontrol stres dengan melepas hormon kortisol. Meskipun hormon ini penting, namun jika kadarnya berlebih akan memunculkan stres yang berlebihan pula.
Selain itu, berolahraga pagi dapat memudahkan pembentukan kebiasaan. Kortisol merupakan hormon yang berperan dalam hal tersebut sehingga berolahraga pagi hari saat kadar kortisol masih tinggi, bisa membantu mempertahankan jadwal olahraga yang konsisten dan bahkan mengatur pola tidur agar lebih sehat.
Baca Juga: Olahraga Malam Pas Puasa, Gimana Sih? Ini Tipsnya!
"Bagi mereka yang ingin mengatur jadwal tidur, olahraga di pagi hari (terutama jika disertai paparan sinar matahari alami) dapat membantu membangun ritme sirkadian yang sehat," ujar Eloise Skinner, psikoterapis dan instruktur kebugaran kelompok berbasis di London, seperti dilnasir GQ Magazine, Kamis (13/3/2025).
"Ini sangat baik bagi mereka yang ingin mengatur ulang tubuh setelah bepergian atau mengatasi jet lagi," sambungnya.
Berolahraga pada malam hari atau setelah menjalani hari yang panjang memberikan pelepasan stres untuk meningkatkan relaksasi, karena aktivitas ini berfungsi menghilangkan pikiran yang mengganggu dan meredakan ketegangan otot.
"Malam hari cenderung menjadi waktu terbaik untuk performa fisik. Suhu inti tubuh dan fungsi kardiovaskular mencapai puncaknya sekitar pukul 6 sore, memungkinkan peningkatan kekuatan, kecepatan, dan daya tahan. Bagi atlet serius yang mengejar peningkatan performa, berlatih setelah bekerja masuk akal secara fisiologis," kata Dr. Glazer.
Peningkatan kapasitas fisik ini juga berdampak pada penurunan berat badan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang berolahraga pada malam hari, mengalami peningkatan pembakaran lemak yang signifikan. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan ritme sirkadian dan fluktuasi hormon tubuh sepanjang siklus harian.
Namun, Dr. Glazer tidak menyarankan berolahraga hingga terlalu larut malam karena lonjakan energi dapat mengganggu tidur.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gq.com