INDOZONE.ID - Di tengah kesibukan dan stres kehidupan modern, "forest bathing" atau shinrin-yoku dari Jepang, telah muncul sebagai terapi yang semakin populer.
Konsep ini bukan tentang mandi di dalam hutan, melainkan tentang meresapi dan terhubung dengan alam melalui pengalaman sensorik.
Praktik ini menawarkan cara unik untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan, menjadikannya fenomena global yang menarik.
Baca Juga: Minum Alkohol Muda Picu Penyakit Liver, Cegah dengan 4 Cara Ini
Forest bathing, atau shinrin-yoku, adalah praktik yang berasal dari Jepang pada 1980-an. Fores bathing merupakan aktivitas berjalan di hutan dan secara aktif terlibat dengan lingkungan alami melalui indera Anda.
Alih-alih berfokus pada tujuan atau kecepatan, forest bathing menekankan pada pengalaman kehadiran penuh dan rasa keterhubungan dengan alam. Para praktisi diundang untuk mendengarkan suara daun, mencium aroma tanah basah, dan merasakan angin di kulit mereka.
Forest bathing menarik karena menggabungkan elemen meditasi dan aktivitas fisik ringan dengan manfaat alam. Penelitian menunjukkan bahwa berinteraksi dengan alam dapat menurunkan tingkat hormon stres seperti kortisol dan meningkatkan mood.
Forest bathing menawarkan cara sederhana namun efektif untuk mengatasi stres tanpa memerlukan peralatan atau pelatihan khusus. Selain itu, aktivitas ini memungkinkan orang untuk mengalihkan perhatian dari teknologi dan gangguan sehari-hari.
Baca Juga: Malas Sikat Gigi di Malam Hari Bisa Picu Serangan Jantung, Begini Penjelasan Dokter!
Studi menunjukkan bahwa forest bathing memiliki berbagai manfaat kesehatan. Salah satu manfaat utama adalah penurunan tekanan darah dan detak jantung.
Berada di lingkungan alami juga dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kualitas tidur. Penelitian juga menunjukkan bahwa forest bathing dapat meningkatkan konsentrasi dan kreativitas.
Aktivitas ini memberikan waktu untuk refleksi dan peremajaan mental, membantu individu merasa lebih segar dan fokus setelah sesi.
Baca Juga: Mau Umur Lututmu Gak Cepat Alami Penuaan? 3 Tips Ini Wajib Dilakuin Sejak Muda
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Forbes, The Guardian, National Geographic