Jumat, 28 JUNI 2024 • 19:19 WIB

IJN Malaysia Berhasil Tangani Pasien dengan Ritme Jantung Abnormal, Pertama di ASEAN!

Author

Direktur Klinis Elektrofisiologi dan Perangkat ImplanImplan IJN, Datuk Dr Azlan Hussin.

INDOZONE.ID - Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia sukses menanamkan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) baru dalam pengobatan pasien dengan irama jantung sangat cepat, dalam kategori abnormal.

Keberhasilan penanaman defibrilator implan ekstravaskular baru ini, menjadi yang pertama kali terjadi di Asia Tenggara. 

Prosedurnya dilakukan Direktur Klinis Elektrofisiologi dan Perangkat Implan, Datuk Dr Azlan Hussin, menggunakan perangkat Medtronic, Aurora Extravascular Implantable Cardioverter Defibrillator (EV-ICD). Prosedur berjalan lancar, dengan pasien saat ini sedang memulihkan diri sesuai jadwal.

Menurut Azlan, hal ini menjadi solusi out of the box sebagai alternatif dari teknik implantasi defibrilator tradisional. Sebab dalam ICD konvensional, ada petunjuk yang mengalir melalui pembuluh darah langsung ke jantung. 

Baca Juga: 5 Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung

Hal ini berbeda dengan prosedur menggunakan EV-ICD, karena diposisikan di luar jantung dan pembuluh darah. Azlan menyebut ini sebagai sebuah keunggulan yang menguntungkan.

"Ini berjalan jauh dalam menghilangkan risiko komplikasi jangka panjang yang kita lihat dengan timbal transvenous, seperti infeksi darah, mengatasi tantangan penyumbatan pembuluh darah yang mencegah penempatan timbal serta pada pasien terpilih yang membutuhkan perlindungan ICD, namun membutuhkan pelestarian integritas vaskular,” kata Azlan.

Lebih jauh Azlan menjelaskan, sistem Aurora EV-ICD dirancang dengan memantau irama jantung secara terus menerus, memberikan sengatan listrik yang tepat waktu untuk mengembalikan ritme normal jantung, bila perlu, pada pasien yang berisiko mengalami kematian jantung mendadak.

Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia sukses menanamkan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) baru dalam pengobatan pasien dengan irama jantung sangat cepat, dalam kategori abnormal.

Selain memberi defibrilasi yang menyelamatkan jiwa, EV-ICD melanggar cara tradisional implantasi ICD saat ditanamkan di luar sistem peredaran darah.

Azlan menyebut, fitur unik ini memberi keuntungan dan menawarkan opsi alternatif bagi pasien terpilih yang membutuhkan ICD, tetapi menghadapi hambatan implan ICD konvensional.

"Ini memberi harapan bagi pasien yang berisiko mengalami serangan jantung mendadak karena irama jantung cepat yang tidak normal," kata Azlan.

Baca Juga: Inilah 6 Vitamin Penting untuk Menjaga Kesehatan Jantung, Apa Saja?

Kepala Eksekutif IJN, Datuk Dr Aizai Azan bin Abdul Rahim menambahkan, perangkat EV-ICD terintegrasi dengan jaringan CareLink Medtronic, yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memantau kondisi jantung pasien dari jarak jauh. Selain itu, juga untuk mendeteksi kemungkinan masalah dan komplikasi sejak awal.

Merujuk studi dalam The New England Journal of Medicine, Aizai menyebut EV-ICD terbukti memiliki tingkat keberhasilan defibrilasi sebesar 98,7%. 

Studi yang melibatkan 356 pasien di 46 rumah sakit di seluruh dunia ini, juga menemukan bahwa perangkat tersebut memenuhi tujuan keamanannya dengan tidak memiliki sistem utama atau komplikasi prosedural enam bulan setelah implan.

“IJN selalu berada di garis depan inovasi medis, dan Aurora EV-ICD adalah buktinya. Pencapaian hari ini semakin menggarisbawahi komitmen tanpa henti dari seluruh tim kami untuk mendorong batas-batas apa yang dapat dilampaui,” kata Aizai.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Ijn.com.my