Ilustrasi anemia pada anak. (Freepik)
INDOZONE.ID - Orang tua kurang memahami pentingnya skrining anemia melalui pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) darah. Sehingga orangtua terkadang menghiraukan risiko si Kecil menderita anemia.
Indonesia masih termasuk dalam 5 negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. Tingginya kasus penyakit ini disebabkan karena seringkali anemia terjadi tanpa gejala.
Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi, Psikolog Klinis Anak dan Keluarga mengatakan, orangtua perlu memahami bahwa anemia tidak hanya berdampak negatif secara fisik, namun juga terhadap kondisi psikologis anak.
"Dalam jangka pendek, secara kognitif anak cenderung kurang konsentrasi, tidak mudah menangkap dan mengingat, serta emosinya juga cenderung lebih negatif, lebih mudah sedih/marah dan rentan stres.
Baca Juga: Fatalnya Dampak Penyakit Ginjal Kronis, Salah Satunya Anemia hingga Kematian
Jika kondisi anemia pada anak tidak segera ditangani, sebut Nina, dalam jangka panjang tumbuh kembangnya dapat terhambat. Prestasinya juga cenderung rendah dan tak optimal karena mengalami kesulitan dalam belajar.
Hal tersebut disebabkan adanya gangguan fungsi dopaminergik pada otak sehingga anak mudah stres, yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku dan menyebabkan gangguan proses belajar.
"Makanya orang tua harus memastikan asupan nutrisi anak baik dan juga selalu melakukan stimulasi yang dibutuhkan oleh anak, juga menjaga hubungan yang hangat dengan anak," kata Nina.
Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK melihat, bahwa saat ini anak-anak Indonesia masih menghadapi tantangan kesehatan, seperti stunting dan anemia. Keduanya berpotensi mengganggu kesehatan dan aspek kognitif anak hingga dewasa.
Baca Juga: Sejumlah Makanan Penambah Darah untuk Mengobati Anemia, Kaya Nutrisi
"Berbagai inisiatif dan edukasi dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, sebagai bentuk upaya pencegah anemia khususnya pada anak," ujarnya dalam keterangan resmi.
Dalam upaya pencegahan anemia, Danone Indonesia melalui SGM Eksplor melakukan edukasi berskala nasional. Para Bunda di Indonesia diedukasi tentang risiko anemia pada anak di bawah usia 5 tahun, serta pentingnya mengkonsumsi makanan tinggi zat besi dan vitamin C yang berasal dari protein hewani.
“Para ibu dapat memberikan perhatian lebih dalam anemia terutama pada anak di bawah usia 5 tahun, untuk mendukung kemajuan anak Indonesia di masa depan,” tambah dr. Ray.
Anak-anak juga membutuhkan nutrisi IronC, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji dapat bantu penyerapan secara maksimal hingga dua kali lipat. Serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya seperti DHA, minyak ikan tuna, Omega 3&6.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release