Ilustrasi narsisme wanita. (Freepik)
INDOZONE.ID - Narsisme merupakan sifat kepribadian yang mempunyai jaringan yang luas, mulai dari rasa percaya diri yang tinggi hingga Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder/NPD) yang parah.
Walaupun narsisme sering kali dikaitkan dengan pria, narsisme wanita mempunyai beberapa karakteristik yang unik.
Wanita narsis lebih sering menunjukkan sifat-sifat seperti kesombongan yang berlebihan, manipulasi emosional, sifat kompetitif, bahkan kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan pembuktian.
Baca Juga: Tak Melulu Narsis, Ini 3 Manfaat Selfie Bagi Kesehatan Mental
"Narsisme terselubung dapat ditunjukkan oleh wanita narsisis, dan terkadang mereka tampak manis, suka berkorban, atau bahkan rentan saat mengendalikan orang lain melalui perasaan bersalah, perilaku agresif pasif, atau bertindak seperti korban," kata Dr. Nikhil Nayar, Psikiater, Rumah Sakit Sharda - Noida.
Salah satu cara yang tepat untuk mengatasi perilaku narsistik adalah mengakui bahwa perilaku tersebut ada dalam diri kamu atau orang lain. Menurut Dr. Nayar, tanda-tanda umum perilaku tersebut adalah sebagai berikut:
Kalau kamu termasuk ke dalam narsisme atau jika kamu mengalami seorang wanita narsis dalam hidup kamu, ada cara yang tepat untuk menghadirkan hubungan yang lebih sehat dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Kesadaran diri merupakan hal utama yang penting untuk mengatasi narsisme. Melalui penulisan jurnal, terapi, dan praktik kesadaran, seseorang bisa mulai mengidentifikasi pola dan pemicu yang tidak baik.
Mulailah dengan berempati secara aktif dengan memposisikan diri pada letak orang lain bisa membantu membangun hubungan yang lebih dalam dan lebih bermanfaat.
Selain itu, kamu bisa membaca buku mengenai kecerdasan emosional dan terlibat dalam tindakan tanpa balas budi bisa mendorong pertumbuhan ini.
Buat mereka yang berhadapan langsung dengan seorang narsis, menetapkan batasan yang tegas sangatlah penting. Hindari terlibat dalam dinamika manipulatif dan utamakan perawatan diri dengan membatasi interaksi kalau perlu saja.
Baca Juga: Mengenal Sosiopat dan Narsisme, 2 Gangguan Psikologi yang Sering Dianggap Sama
Kamu bisa melakukan terapi, khususnya Terapi Perilaku Kognitif (CBT), bisa menjadi intervensi yang bermanfaat dalam menangani perilaku narsistik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com