INDOZONE.ID - Night Eating Syndrome salah satu gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan makan berlebihan pada malam hari. Bahkan, tak jarang penderita sindrom ini terbangun dari tidur hanya untuk makan.
Sindrom ini didefinisikan sebagai "Gangguan Makan dan Makan Tertentu Lainnya" (OSFED) oleh Peneliti Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental.
NES pertama kali diperkenalkan oleh psikiater Albert Stunkard di tahun 1955. Albert mengatakan bahwa NES adalah variasi dari perilaku seseorang yang mengidap obesitas.
Night Eating Syndrome bukan hanya tentang makan saat larut malam saja, melainkan juga melibatkan perubahan pada pola tidur dan masalah emosional, yang kerap menjadi dasar gangguan ini terjadi.
Penderita NES kerap kali merasa tidak bisa untuk mengontrol kebiasaan makan mereka pada malam hari, dan mungkin mengabaikan rasa lapar sebagai cara untuk mengatasi stres dan kecemasan.
Penyebab Night Eating Syndrome (NES) melibatkan berbagai faktor, termasuk faktor biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut ini beberapa penyebabnya.
Baca Juga: Peneliti Korea Temukan Mekanisme Pengalihan Molekuler untuk Membalikkan Transisi Sel Kanker
Sindrom makan malam sebagai pola makan berulang di malam hari, dan biasanya ditandai dengan:
Tanda-tanda dari gejala sindrom makan malam yang disebutkan di atas, terkadang disertai dengan gejala makan di malam hari yang terkait dengan gangguan makan lainnya, termasuk:
Sindrom makan malam ini memiliki sejumlah efek samping, mulai dari efek jangka pendek dan jangka panjang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Verywellmind, Withinhealth.com