Yang awalnya mereka mendapat rasa nyaman, justru malah bisa jadi lebih cemas karena timbal balik emosional yang diberikan teknologi AI tidak selalu memberikan jawaban yang konsisten.
Sehingga disatu sisi terkadang AI juga bisa memberikan rasa ketidakpuasan kepada pengguna sebagai individu saat keinginan mereka tidak dapat dipenuhi yang ditakuti dapat menimbulkan perubahan perilaku atau kecemasan yang berlebih saat penggunanya kembali berhubungan dengan orang disekitarnya.
Kehadiran teknologi AI memang nyatanya cukup banyak membantu pekerjaan manusia seiring semakin populernya teknologi ini dalam melengkapi, mengganti, atau bahkan mempererat hubungan kita dengan fiturnya.
Baca Juga: Ternyata Kesepian dan Terisolasi Membuat Otak Mengecil
Namun ada baiknya teknologinya digunakan dalam porsi yang tepat dengan tetap menyeimbangkan hubungan interaksi digital kita dengan manusia nyata untuk tetap menjaga kesehatan emosional kita dengan cara yang positif.
Selain itu teknologi AI juga bisa kita manfaatkan kecanggihannya tanpa harus mendiskreditkan hasil murni dari kecerdasan alami yang muncul dari kreativitas manusia itu sendiri.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pyschology Today