Kategori Berita
Media Network
Jumat, 28 JULI 2023 • 11:32 WIB

Ribuan Warga di Bengkulu Antusias Saksikan Prosesi 'Tabut Besanding', Keranda Mayat Dihiasi Lampu Warna-warni

Warga antusias lihat upacara Tabut Besanding di Bengkulu

INDOZONE.ID - Upacara Tabut Besanding merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut Tahun Baru Islam

Prosesi ini digelar setiap tanggal sembilan Muharram dalam penanggalan Hijriah, yang bertepatan dengan Kamis malam (27/7/2023).

Tabut atau yang biasa juga disebut tabot, adalah keranda mayat atau peti yang dihias sedemikian rupa dengan ornamen dan lampu kerlap-kerlip, sehingga jauh dari kesan horor. Tabut tersebut disandingkan (dijejerkan) dengan rapi di Lapangan Merdeka View Tower, Bengkulu.

Tujuan dari pelaksanaan tradisi ini ialah untuk mengenang gugurnya Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad, yang tewas saat berperang melawan Bani Umaiyyah di Badang Karbala, Irak.

Warga antusias lihat upacara Tabut Besanding di Bengkulu

Baca Juga: Melihat Tradisi Nyewu Warga Muslim Tengger di Lereng Gunung Bromo, Bukti Toleransi yang Tinggi

Tradisi sakral ini berlangsung selama sepuluh hari, antara 1-10 Muharam disertai festival kebudayaan. Ada beragam prosesi yang dilakukan dalam acara ini.

Pertama, prosesi pengambilan tanah dari tempat yang dikeramatkan. Kedua, mencuci jari-jari atau Duduk Penja, benda yang terbuat dari berbagai logam seperti kuningan, perak, atau tembaga, yang memiliki bentuk seperti tangan manusia yang lengkap beserta jari-jarinya.

Prosesi ketiga, pada 6 Muharam, diadakan Meradai atau mengumpulkan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh Jola, sebutan untuk petugas pengumpul dana.

Keempat, Menjara atau berkunjung ke suatu kelompok untuk bertanding dhol (alat musik Bengkulu berupa sejenis gendang). Lalu kelima, Arak Penja atau mengarak Penja keliling Kota Bengkulu.

Warga antusias lihat upacara Tabut Besanding di Bengkulu

Prosesi keenam mengarak Penja yang ditambah dengan sorban putih yang diletakkan pada Tabut kecil. Ketujuh, Gam atau masa tenang, sehingga tidak boleh mengadakan kegiatan apa pun.

Lalu proses kedelapan, pada 9 Muharam, diadakan Arak Gendang yang dimulai dengan pelepasan Tabut Bersanding. Rangkaian kesembilan, upacara Tabut Tebuang yang diadakan pada 10 Muharam.

Baca Juga: Warga Blitar Antusias Ikut Tradisi Baritan Sambut Tahun Baru Islam, Bawa Takir hingga Doa Bersama

Upacara tabut pertama kali digelar di Bengkulu pada tahun 1685, oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo.

Warga antusias lihat upacara Tabut Besanding di Bengkulu

Prosesi Tabut  kemudian terus diselenggarakan oleh keturunan Imam Senggolo, yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Tabut (KKT).

Bentuk Tabut terdiri dari dua jenis, yakni Tabut Sakral dan Tabut Pembangunan. Tabut Sakral yang berjumlah 17 buah, biasanya berbentuk kubah masjid dan limas dengan penambahan patung kuda.

Sedangkan Tabut Pembangunan biasanya berjumlah 16 buah, dengan bentuk yang lebih inovatif atau dikenal juga dengan Tabut Kreasi. Setelah dilakukan sebuah ritual, Tabut Sakral nantinya dibongkar lalu dibuang ke pemakaman khusus bernama Karbela di Bengkulu.

Asred: Putri Surya


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ribuan Warga di Bengkulu Antusias Saksikan Prosesi 'Tabut Besanding', Keranda Mayat Dihiasi Lampu Warna-warni

Link berhasil disalin!