Ilustrasi gen z sedang bekerja. (Freepik)
Munculnya platform-platform pembayaran online yang menjanjikan kemudahan, bahkan penundaan pembayaran seperti transaksi secara kredit atau berupa pinjaman. Itu memberi keleluasaan bagi generasi Z untuk bisa menghabiskan uangnya dengan berbelanja.
Kemudahan-kemudahan dalam bertransaksi digital ini sering membuat seseorang melakukan pembayaran tanpa terasa berat.
Mereka seolah dibuat tak menyadari seberapa banyak yang mereka habiskan dalam berbelanja. Tiba-tiba saja, saldo yang ada menjadi lenyap sekejap mata.
Maka dari itu, cobalah untuk menghapus akun-akun dan aplikasi pembayaran online. Jika perlu, buang semua kartu kredit yang kalian miliki.
Paksa diri kalian berbelanja dengan uang tunai jika memungkinkan. Menggunakan uang tunai, akan terasa lebih memberatkan karena kita secara langsung bisa melihat berapa banyak yang kita keluarkan.
Baca Juga: 7 Kebiasaan untuk Latih Otak supaya Hidup Lebih Bahagia: Gen Z Harus Tahu!
Kita bisa langsung mengecek sisa uang yang masih ada di dompet kita. Secara psikologis, hal ini mampu membuat seseorang berpikir ulang untuk menghambur-hamburkan uang.
2. Ubah Kebiasaan Bersosial Media
Perilaku Doom Spending punya akar yang sama dengan Doom Scrolling. Orang-orang sudah terbiasa berkubang dengan berbagai macam konten yang begitu mudah mereka scroll di media sosial.
Mereka, yang tenggelam dengan konten berisi topik-topik berat, akan merasa lelah untuk memikirkan masa depan. Bagi mereka, tak ada alasan untuk mempersiapkan masa depan karena begitu suramnya kenyataan sekarang, seperti di media sosial masing-masing.
Media sosial kerap melahirkan sifat FOMO (Fear of Missing Out) atau rasa takut ketinggalan. Makin kita suka melihat kehidupan orang lain yang lebih sukses atau terkenal, itu bisa menimbulkan keinginan mengikuti gaya hidupnya.
Tentunya, perasaan ini memicu perilaku konsumtif pada hal-hal yang tidak penting demi dianggap up-to-date atau tidak ketinggalan zaman.
Padahal, media sosial hanya menunjukkan sebagian kisah saja. Kita tidak benar-benar tahu apa yang terjadi di balik kemampuan mereka menghabiskan kekayaannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Aboutschwab