Hal ini membuat hubungan cinta pertama terasa ringan, indah, dan sangat berkesan.
Teori cinta pertama pada pria. (TikTok/@jasminewiljono)
Efek dari teori ini sering kali lebih terasa pada pria, khususnya dalam hubungan heteroseksual, setidaknya menurut pengamatan di TikTok.
Alasan utamanya mungkin berkaitan dengan bagaimana pria dan wanita mengatasi putus cinta.
Banyak wanita akan curhat kepada teman atau mencari dukungan dari keluarga dan bahkan terapi sebagai cara untuk menerima dan melupakan.
Di sisi lain, pria seringkali memilih mengabaikan perasaan atau mencari pelarian segera setelah putus.
“Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang langsung mencari pasangan baru setelah putus biasanya butuh waktu lebih lama untuk pulih dibandingkan mereka yang memberi waktu untuk merenungi perasaan,” kata Boodram.
Baca Juga: 12 Tanda Kamu Pernah Menjalin Hubungan Toxic dengan Mantan, Apa Saja?
“Memproses emosi sangat penting dalam penyembuhan karena membantu seseorang untuk refleksi dan memahami perasaan kehilangan.”
Psikoterapis Kristie Tse dari Uncover Counseling juga setuju bahwa curhat atau terapi membantu seseorang untuk cepat move on, terutama bagi wanita.
Sebaliknya, pria yang menahan emosi tanpa proses ini mungkin menyimpan kenangan yang tidak terselesaikan.
Hal ini bisa berdampak pada hubungan di masa depan, membuat mereka sulit benar-benar move on dari cinta pertama.
ilustrasi pasangan cinta pertama. (freepik.com)
Beberapa orang juga melihat cinta pertama sebagai "yang terbaik yang pernah ada".
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bustle.com