Inggit Garnasih istri Presiden RI Ke-1 Soekarno.
Inggit bukanlah perempuan yang berpendidikan tinggi.
Ia hanya mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, yang merupakan sekolah islam yang setara dengan tingkat sekolah dasar.
Kendati demikian, ia merupakan seorang yang baik hati dan memiliki keberanian untuk berkembang.
Kisah Cinta Inggit dan Soekarno bermula saat Soekarno datang ke Bandung untuk melanjutkan sekolah di Technische Hooge School.
H.O.S Tjokroaminoto yang merupakan teman dari Haji Sanusi, mengirimkan surat yang mengatakan bahwa putrinya Siti Oetari dan menantunya Soekarno akan segera tiba di Bandung.
Selama menempuh pendidikan di Bandung, Soekarno tinggal di rumah Haji Sanusi dan Inggit.
Dari sinilah kisah mereka bermula, hingga akhirnya mereka memutuskan menikah pada tahun 1923.
Sebagai istri dari seorang tokoh besar, Inggit memiliki peranan yang besar dalam menemani perjalanan politik Soekarno.
Pada tahun 1921-1926, saat Soekarno menempuh pendidikan di THS atau sekarang yang kita kenal sebagai ITB, Inggit selalu memberikan semangat dan membantu suaminya untuk menyelesaikan kuliahnya.
Inggit selalu meyakinkan dan memberikan semangat kepada Soekarno untuk menyelesaikan studinya, demi cita-cita Soekarno dan bangsa Indonesia.
Selain memberikan dukungan secara emosional, Inggit juga mendukung Soekarno secara finansial dengan membantu membayarkan biaya kuliahnya.
Atas dukungan dari sang istri inilah Soekarno dapat menyelesaikan kuliahnya dengan baik.
Inggit juga menjadi tuan rumah yang terbuka jika Soekarno dan teman-temanya sedang melakukan diskusi di kediaman mereka.
Terkadang ia juga menjadi penengah saat perdebatan mengenai permasalahan politik mulai memanas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: International Journal For Historical Studies