Inggit Garnasih istri Presiden RI Ke-1 Soekarno.
Dalam perjalanannya, pada kurun waktu 1923-1943, Soekarno dua kali mengalami pengasingan atas kritikan yang ia berikan kepada Belanda.
Baca Juga: Fatimah al-Fihri, Pendiri Universitas Pertama di Dunia yang Menginspirasi Peradaban
Pengasingan pertama pada tahun 1930, Soekarno dijatuhkan hukuman penjara selama 4 tahun dan dikirim ke penjara Sukamiskin, Bandung.
Selama di pengasingan ini, hanya Inggit Ganarsih dan juga putri angkatnya Ratna Djoemi, yang selalu datang untuk menguatkan dan menghibur Soekarno.
Inggit tidak hanya memberikan dukungan secara emosional, akan tetapi ia juga selalu memberikan informasi penting terkait hal-hal yang terjadi di luar penjara kepada Soekarno.
Pada tahun 1934, Ir Soekarno kembali mengalami pengasingan.
Kali ini lebih jauh dan sepi, ia diasingkan ke Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Di masa sulit seperti ini, Inggit Garnasih sama sekali tidak meninggalkan Soekarno.
Ia tetap setia dan tegar mendampingi suaminya di tempat pengasingan.
Inggit membawa serta anak serta ibunya yang telah janda, pindah ke Ende untuk menemani Soekarno.
Inggit merupakan istri yang setia dan tulus mengabdikan diri kepada Soekarno.
Akan tetapi pernikahan mereka berakhir pada tahun 1943, saat Soekarno memutuskan menikah dengan Fatmawati dengan alasan ingin memiliki anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: International Journal For Historical Studies