Dalam sebuah studi tahun 2012, penggunaan masker wajah yang mengandung minyak jojoba menunjukkan peningkatan 54% pada kondisi jerawat setelah 6 minggu.
Lidah buaya memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi alami, yang berarti dapat mengurangi jerawat dan mencegah munculnya jerawat baru.
Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa penggunaan lidah buaya bersama dengan aplikasi ultrasound dan masker lembut, dapat mengurangi jumlah benjolan, lesi, dan kulit kering.
Madu telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati kondisi kulit karena mengandung banyak antioksidan, yang dapat membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat.
Meskipun ada bukti bahwa madu memiliki efek antimikroba tertentu, sebuah tinjauan tahun 2016 tidak menemukan bukti kuat untuk efektivitas madu terhadap jerawat.
Dengan sifat anti-inflamasinya, zinc atau seng sering diklaim dapat mengurangi jerawat dan kemerahan. Orang dapat mengonsumsi suplemen seng atau menggunakan salep dan krim yang mengandung seng.
Namun, sebuah artikel tahun 2021 menemukan bahwa bukti efektivitas seng sebagai pengobatan jerawat masih belum jelas.
Teh hijau mengandung konsentrasi tinggi polifenol antioksidan yang disebut katekin. Antioksidan membantu tubuh memecah bahan kimia dan produk limbah yang dapat merusak sel-sel sehat.
Baca Juga: Berikut 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Untuk Cegah Munculnya Jerawat di Wajah
Teh hijau juga mengandung senyawa yang dapat membantu mengurangi produksi sebum kulit, mengurangi bakteri P. acnes, dan mengurangi peradangan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medicalnewstoday.com