Ketiga, peningkatan signifikan pada angka perokok era Gen Z di Indonesia, khususnya pada rokok elektronik tidak jauh dari efek internet dan iklan di media sosial.
Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak yang belum matang secara mental lebih mudah untuk terpengaruh saat menyelami internet dan media sosial. Fenomena ini pastinya akan diperparah apabila anak-anak tidak mendapatkan pendampingan dari orangtua saat menggunakan internet dan media sosial.
Ilustrasi vape. (REUTERS/Daniel Becerril)
Rokok elektrik bisa menimbulkan gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah lantaran ada kandungan logam dan heavy metals dalam cairan rokok elektrik.
Meski tidak pakai kandungan tembakau, bukan berarti bahaya rokok elektrik lebih ringan daripada rokok tembakau.
Apalagi vape digunakan dengan cara dihisap, tentunya ini dapat memengaruhi kesehatan paru-paru secara langsung, karena zat kimia yang terkandung di dalam cairan vape berpotensi merusak jaringan paru (peradangan).
Selain itu, zat nikotin yang terkandung dalam vape dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah arteri, hal ini beresiko menyebabkan penyakit jantung. Nikotin cair dalam vape juga dapat menimbulkan efek ketergantungan, memicu kanker, merusak gigi dan gusi.
Jadi, mulai sekarang kamu harus waspada dengan penggunaan vape ini. Jangan sampai kamu merasakan risiko yang dapat membahayakan tubuh kamu.
Sebelum menggunakannya, sebaiknya kamu harus memikirkan risiko yang akan terjadi setelahnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eprints.ums.ac.id