Direktur Klinis Elektrofisiologi dan Perangkat ImplanImplan IJN, Datuk Dr Azlan Hussin.
INDOZONE.ID - Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia sukses menanamkan Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD) baru dalam pengobatan pasien dengan irama jantung sangat cepat, dalam kategori abnormal.
Keberhasilan penanaman defibrilator implan ekstravaskular baru ini, menjadi yang pertama kali terjadi di Asia Tenggara.
Prosedurnya dilakukan Direktur Klinis Elektrofisiologi dan Perangkat Implan, Datuk Dr Azlan Hussin, menggunakan perangkat Medtronic, Aurora Extravascular Implantable Cardioverter Defibrillator (EV-ICD). Prosedur berjalan lancar, dengan pasien saat ini sedang memulihkan diri sesuai jadwal.
Menurut Azlan, hal ini menjadi solusi out of the box sebagai alternatif dari teknik implantasi defibrilator tradisional. Sebab dalam ICD konvensional, ada petunjuk yang mengalir melalui pembuluh darah langsung ke jantung.
Baca Juga: 5 Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung
Hal ini berbeda dengan prosedur menggunakan EV-ICD, karena diposisikan di luar jantung dan pembuluh darah. Azlan menyebut ini sebagai sebuah keunggulan yang menguntungkan.
"Ini berjalan jauh dalam menghilangkan risiko komplikasi jangka panjang yang kita lihat dengan timbal transvenous, seperti infeksi darah, mengatasi tantangan penyumbatan pembuluh darah yang mencegah penempatan timbal serta pada pasien terpilih yang membutuhkan perlindungan ICD, namun membutuhkan pelestarian integritas vaskular,” kata Azlan.
Lebih jauh Azlan menjelaskan, sistem Aurora EV-ICD dirancang dengan memantau irama jantung secara terus menerus, memberikan sengatan listrik yang tepat waktu untuk mengembalikan ritme normal jantung, bila perlu, pada pasien yang berisiko mengalami kematian jantung mendadak.
Selain memberi defibrilasi yang menyelamatkan jiwa, EV-ICD melanggar cara tradisional implantasi ICD saat ditanamkan di luar sistem peredaran darah.
Azlan menyebut, fitur unik ini memberi keuntungan dan menawarkan opsi alternatif bagi pasien terpilih yang membutuhkan ICD, tetapi menghadapi hambatan implan ICD konvensional.
"Ini memberi harapan bagi pasien yang berisiko mengalami serangan jantung mendadak karena irama jantung cepat yang tidak normal," kata Azlan.
Baca Juga: Inilah 6 Vitamin Penting untuk Menjaga Kesehatan Jantung, Apa Saja?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ijn.com.my