INDOZONE.ID - Kemampuan bicara dan bahasa anak mulai berkembang sejak mereka mengoceh sebagai bayi.
Namun, beberapa anak ada yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay, dan tidak memenuhi perkembangan sesuai waktu yang diharapkan.
Berikut penyebab dan gejala speech delay pada anak, salah satunya kehilangan pendengaran.
Ilustrasi anak sedang melakukan terapi wicara karena mengalami speech delay. (freepik.com)
Keterlambatan bicara atau speech delay terjadi ketika balita tidak mencapai kemampuan bicara yang khas ini.
Ini adalah masalah perkembangan umum yang memengaruhi hingga 10 persen anak prasekolah.
Kemampuan bicara dan bahasa dimulai dari ocehan ringan pada bayi. Seiring berjalannya waktu, bayi mulai mengoceh, yang kemudian berkembang menjadi momen yang sangat dinanti oleh orang tua, yakni kumpulan kata pertama yang bisa dipahami.
Anak usia 2 tahun biasanya dapat mengucapkan sekitar 50 kata dan berbicara dalam kalimat dua kata. Pada usia 3 tahun, kosa kata mereka dapat meningkat hingga 1.000 kata.
Karena setiap anak berkembang sesuai dengan jadwal mereka sendiri, sulit bagi pengasuh untuk mengetahui apakah anak mereka hanya berbicara terlambat (dan akan segera berbicara banyak), atau jika ada masalah yang membutuhkan perawatan profesional.
Baca Juga: Memahami Speech Delay Pada Anak: Faktor-faktor Penyebab yang Perlu Diketahui
Meskipun keterlambatan bicara dan keterlambatan bahasa seringkali tertukar dan sulit dibedakan oleh profesional yang tidak terlatih, ada perbedaan penting di antara keduanya.
Bicara adalah tindakan fisik untuk menghasilkan suara dan mengucapkan kata-kata.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Expressable.com