Ilustrasi menyusui. (freepik.com)
Jika sedot lemak dilakukan saat menyusui, ada risiko transfer agen anestesi dan obat-obatan melalui ASI kepada bayi. Zat-zat ini dapat membahayakan perkembangan bayi dan memiliki efek jangka panjang.
Sedot lemak melibatkan penghilangan sel lemak yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi ASI secara cukup. Menyusui adalah waktu penting untuk membentuk ikatan antara ibu dan bayi, dan gangguan dalam produksi ASI dapat berdampak negatif bagi keduanya.
Sedot lemak adalah prosedur bedah yang membutuhkan waktu penyembuhan dan pemulihan. Selama masa-masa ini, ibu mungkin mengalami ketidaknyamanan, mobilitas terbatas dan keterbatasan fisik lainnya. Hal ini dapat mengganggu kemampuan ibu untuk merawat bayinya dengan optimal.
Ilustrasi konsultasi dengan dokter mengenai sedot lemak selama kehamilan dan menyusui. (freepik.com)
Para profesional medis umumnya merekomendasikan untuk menunggu hingga setelah kehamilan dan menyusui sebelum menjalani sedot lemak. Organisasi seperti American Society of Plastic Surgeons (ASPS) dan lainnya menetapkan pedoman yang mengutamakan kesehatan ibu dan bayi.
Pedoman ini biasanya menyarankan untuk menunggu setidaknya enam bulan setelah berhenti menyusui sebelum menjalani sedot lemak. Waktu tunggu ini memberi tubuh kesempatan untuk stabil, kadar hormon untuk normal kembali dan ibu untuk pulih sepenuhnya dari tuntutan fisik selama kehamilan dan menyusui.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis yang dapat menilai situasi dan kondisi kamu untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi. Mereka akan mempertimbangkan kesehatan kamu, area tubuh yang menjadi perhatian, dan waktu yang tepat untuk prosedur, sehingga keselamatan dan kesejahteraan kamu dan bayi tetap terjaga.
Ilustrasi kehamilan. (freepik.com)
Meskipun keinginan untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil bisa dipahami, penting untuk mengutamakan kesehatan kamu dan bayi selama kehamilan dan menyusui.
Melakukan sedot lemak selama masa-masa ini dapat menyebabkan risiko dan komplikasi serius yang bisa berdampak jangka panjang.
Disarankan untuk fokus pada gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang dan olahraga teratur, untuk secara bertahap mencapai bentuk tubuh yang diinginkan setelah kehamilan.
Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan anda untuk panduan tentang cara-cara yang aman dan efektif untuk mengatasi kekhawatiran tentang bentuk tubuh dan berat badan.
Jadi sedot lemak hamil dan menyusui sangatlah tidak aman dan berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius. Karena tindakan sedot lemak melibatkan penggunaan dari anestesi serta teknik bedah yang dapat mempengaruhi perkembangan janin dan bahaya dari transfer zat anestesi dari ASI ke bayi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Viveplasticsurgery.com