Baca Juga: Pentingnya Zat Besi Selama Kehamilan dan Menyusui untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
Ilustrasi ibu menyusui minum air untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. (freepik.com)
Rasa haus adalah faktor utama bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.
Misalnya, jika anda mengonsumsi makanan yang tinggi garam, anda mungkin merasa lebih haus karena tubuh membutuhkan lebih banyak cairan untuk menyeimbangkan kadar garam.
Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi garam, seperti makanan olahan dan cepat saji, serta memasak makanan sendiri di rumah, bisa membantu menjaga keseimbangan cairan.
Ketika anda sedang sakit, terutama jika mengalami muntah atau diare, tubuh anda kehilangan banyak elektrolit seperti natrium dan kalium.
Kehilangan ini perlu diganti melalui minuman yang kaya elektrolit.
Selain itu, keringat yang keluar selama aktivitas fisik juga dapat menyebabkan hilangnya elektrolit, sehingga penting untuk menambah asupan cairan saat berolahraga.
Baca Juga: 7 Mitos dan Fakta Menyusui, Benarkah Bayi yang Diberi Susu Formula Tidur Lebih Nyenyak?
Ilustrasi ibu menyusui. (freepik.com)
Air tetap menjadi pilihan terbaik untuk hidrasi, tetapi ada kalanya anda mungkin menginginkan minuman lain.
Minuman elektrolit dapat membantu menggantikan elektrolit yang hilang akibat keringat, muntah, atau diare.
Air kelapa juga baik untuk dikonsumsi karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kemampuan hidrasi yang baik.
Namun, hindari minuman yang tinggi gula seperti jus, karena dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan atau memperlambat penurunan berat badan pasca-kehamilan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Babyfacts.com