Namun, konsumsi wine harus dalam batas wajar. Sebab, konsumsi alkohol berlebihan justru dapat meningkatkan risiko stroke.
Ikan berlemak, seperti salmon, tuna, dan sarden, kaya akan asam lemak omega-3, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah.
Baca Juga: Dampak Kerja Malam pada Kesehatan: Risiko Penyakit Jantung, Stroke, dan Diabetes
Omega-3 juga membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang berkontribusi pada kesehatan jantung dan penurunan risiko stroke.
Alpukat mengandung lemak sehat dan antioksidan, seperti vitamin E, yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Mengonsumsi alpukat secara teratur dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi risiko stroke.
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan secara rutin dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan menurunkan risiko stroke.
Pola makan yang sehat, dengan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, serta didukung oleh gaya hidup aktif, dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit kardiovaskular, termasuk stroke.
Baca Juga: 5 Penyebab Penyakit Stroke Meningkat di Kalangan Muda
Patut dicatat, tetap menjaga tekanan darah, menghindari merokok, dan mengontrol berat badan, juga penting dalam pencegahan stroke.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Harvard T.H. Chan School Of Public Health, American Heart Association