Kekurangan karbohidrat bisa menyebabkan penurunan energi, sedangkan lemak sehat sangat diperlukan untuk perkembangan otak dan mata janin.
Ketidakseimbangan ini bisa menghambat proses perkembangan yang seharusnya optimal.
Baca Juga: Mengenal Protein Hewani atau Protein Nabati, Manakah yang Lebih Baik?
Asupan protein yang tidak diatur dengan baik bisa menyebabkan penambahan kalori yang berlebihan, yang berujung pada peningkatan berat badan yang tidak terkendali.
Kenaikan berat badan yang berlebih selama kehamilan bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti hipertensi gestasional, preeklamsia, serta kemungkinan persalinan dengan operasi sesar.
Terlalu banyak mengonsumsi protein juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut.
Kondisi ini bisa memperburuk masalah pencernaan yang biasanya sudah dialami selama kehamilan, sehingga membuat ibu merasa kurang nyaman.
Demikian beberapa penjelasan mengenai terlalu banyak makan protein mempengaruhi kehamilan.
Meski protein merupakan nutrisi yang penting, konsumsi berlebihan justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik bagi ibu maupun bayi.
Pastikan untuk menjaga asupan protein yang cukup namun tidak berlebihan, serta tetap memenuhi kebutuhan nutrisi lainnya.
Dengan begitu, ibu hamil dapat menikmati kehamilan yang sehat dan bayi pun berkembang dengan baik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com