Magnesium bertugas sebagai pelemas otot alami, karena membantu mengatur kadar kalsium dalam otot.
Dengan merelaksasikan otot, magnesium mengurangi intensitas dan frekuensi kontraksi rahim.
"Kalsium mendorong kontraksi otot, sementara magnesium membantu otot rileks," kata dokter kandungan dan ginekolog Dr. Chetna Jain.
Kadar prostaglandin yang tinggi bisa memicu kontraksi rahim yang membantu meluruhkan lapisan rahim, sehingga membuat kram menstruasi lebih parah.
Magnesium dapat membantu mengatur produksi dan aktivitas prostaglandin, sehingga meredakan kram.
Magnesium memiliki sifat antiperadangan yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Dengan mengurangi peradangan ini, magnesium meredakan ketidaknyamanan dan rasa sakit kram.
Magnesium berperan dalam fungsi neurotransmitter, seperti pembawa pesan kimiawi. Mineral ini juga membantu mengatur sinyal saraf.
"Jika fungsi saraf kamu bekerja dengan baik, hal itu dapat menurunkan persepsi rasa sakit. Hal ini pada gilirannya dapat membuat kram menstruasi terasa kurang intens atau parah," kata Dr. Jain.
Magnesiun dapat menyeimbangkan hormon, termasuk estrogen dan progesteron, yang keduanya berfluktuasi selama siklus menstruasi.
Kadar hormon yang seimbang dapat dicapai melalui pola makan sehat, termasuk mengonsumsi makanan kaya akan magnesium, dan aktivitas fisik yang teratur.
Hal ini bisa membuat menstruasi lebih teratur dan nyeri yang di rasa tidak terlalu parah.
Magnesium juga dapat melebarkan pembuluh darah, sehingga membantu meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Aliran darah yang meningkat terutama ke area rahim, dapat mengurangi keparahan kram dengan memastikan pengiriman oksigen dan nutrisi yang cukup ke jaringan rahim.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com