Ilustrasi sensasi panas saat menstruasi
INDOZONE.ID - Sensasi panas atau hot flashes sering dikaitkan dengan menopause, yang biasanya dialami oleh wanita usia 40-an atau 50-an.
Namun, tidak sedikit wanita yang belum memasuki masa menopause juga mengeluhkan hal yang sama, terutama saat menstruasi. Apa yang sebenarnya terjadi di tubuhmu? Berikut ulasan lengkapnya.
Sensasi panas yang dimaksud adalah rasa panas yang tiba-tiba dan intens, yang biasanya dirasakan di wajah, leher, atau dada.
Gejala ini sering disertai dengan detak jantung yang cepat, kulit memerah, dan terkadang keringat berlebih.
Baca Juga: Amankah Menunda Haid Saat Liburan? Ini Penjelasan dan Efek Sampingnya
Meskipun sensasi ini umum terjadi pada wanita menopause, beberapa wanita yang masih mengalami menstruasi juga bisa mengalaminya.
Penyebabnya sering kali berkaitan dengan perubahan hormon dalam tubuh.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu sensasi panas saat menstruasi:
Perubahan kadar estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi dapat menjadi pemicu utama.
Ketika kadar estrogen menurun, otak mengira tubuh sedang kepanasan. Akibatnya, hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh, memicu sensasi panas.
Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti berfungsi dengan baik sebelum usia 40 tahun.
Menyebabkan gejala yang mirip dengan menopause, termasuk sensasi panas, meskipun wanita tersebut masih mengalami menstruasi.
Fase transisi menuju menopause ini ditandai oleh fluktuasi hormon yang tidak teratur. Gejala perimenopause seperti sensasi panas dapat muncul bahkan ketika menstruasi masih berlangsung.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com