Diabetes dapat menyebabkan kekakuan sendi dan melemahnya otot, terutama pada usia lanjut. Squat membantu meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot tubuh bagian bawah, dan fleksibilitas.
Manfaat ini dapat mengurangi risiko jatuh dan cedera, sekaligus meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Stres kronis dapat berdampak negatif pada kadar gula darah, dan mengelola diabetes sering kali menjadi tantangan tersendiri. Latihan fisik seperti squat dapat merangsang pelepasan endorfin, hormon yang berperan dalam meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Dengan rutin melakukan squat, kesehatan mental dan emosional juga akan lebih baik.
Ilustrasi cara melakukan squat. (runtastic.com)
Dr. Srivastav menekankan pentingnya melakukan squat dengan teknik yang benar, terutama bagi penderita diabetes yang mengalami neuropati atau masalah sendi.
Berikut langkah-langkah squat yang aman:
1. Berdiri dengan kaki selebar bahu;
2. Jaga punggung tetap lurus dan dada tetap tegak;
3. Turunkan tubuh seolah-olah sedang duduk di kursi yang tak terlihat;
4. Pastikan lutut tidak melewati ujung jari kaki;
5. Dorong tubuh kembali ke posisi berdiri dengan menekan tumit;
6. Tingkatkan secara bertahap sesuai kekuatan tubuh.
Squat adalah olahraga sederhana namun memiliki banyak manfaat bagi penderita diabetes. Dari meningkatkan kesehatan jantung, hingga membantu mengontrol kadar gula darah, gerakan ini dapat menjadi bagian penting dari rutinitas olahraga harian.
Namun, sebelum memulai program olahraga baru, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika memiliki kondisi medis tertentu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Onlymyhealth.com